Berbaju Adat Betawi, Menpar Buka Rakornas Kepariwisataan III

Menteri Pariwisata, Arief Yahya
Sumber :
  • Miranti Hirschmann/Berlin

VIVA.co.id – Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kepariwisataan III Tahun 2017 berlangsung heboh, seru, dan sukses. Selasa 26 September 2017 di Birawa Assembly Hotel Bidakara, Jakarta betul-betul dibuat senyap, di tengah suasana sound system dan lighting.

Kegep! Ada Cuplikan Sawah Bali dalam Video Promosi Pariwisata Filipina

Stage-nya keren. Video mapping keren. Performance Jember Fashion Carnaval juga keren. LED backdropnya lebar, panjang dan keren juga. Speech Menpar Arief Yahya juga dipuji ribuan audience yang di amplifikasi melalui live online media online.

Sejak pagi hari, seribuan stakeholder pariwisata sudah berkumpul guna membahas berbagai hal penting pariwisata dalam rangka mewujudkan target pariwisata nasional tahun 2018 sebanyak 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 270 juta pergerakan wisatawan nusantara.

Sandiaga Uno Ternyata Melow, Nangis Waktu Nonton Film Ini

Dalam acara Rakornas kali ini sangat spesial. Sebab seluruh peserta Rakornas mengenakan busana nusantara yang menunjukkan keberagaman yang dimiliki Indonesia. Menteri Pariwisata Arief Yahya sendiri yang membuka kegiatan Rakornas menggunakan busana adat Betawi.

Menpar Arief Yahya mengatakan, dalam Rakornas kali ini mengangkat tema ‘Wonderful Indonesia Calendar of Event 2018: Sinergi Mencapai 17 Juta Wisman dan 270 Juta Wisnus di Tahun 2018’.

Akatara 2021 Bakal Gaet Pelaku Perfilman Senior

Rakornas kali ini memang beda dengan Rakornas Pariwisata sebelumnya, soal Go Digital be The Best, Air Connectivity, dan Homestay Desa Wisata. Puncak acara yang penuh hiburan dilangsungkan di hari kedua. Termasuk memberikan penghargaan kepada David dan Widika, artis dan aktor yang membintangi video pariwisata yang juara di UNWTO.

Juga director Condro Wibodo dan penyanyi Rossa, yang sudah mempopulerkan lagu Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia. Rosa juga akan turut tampil di panggung.

Menpar Arief Yahya mengatakan, di tahun 2018 mendatang ada dua event internasional yang akan mendatangkan puluhan ribu wisman. Yakni Asian Games di Jakarta dan Palembang pada Agustus 2018 serta Pertemuan Bank Dunia-IMF di Bali pada Oktober 2018. Kedua ajang tersebut, dikatakan Menpar, tentunya bakal memberikan dampak langsung terhadap pencapaian target 17 juta wisman di tahun depan.

"Tahun 2018 kita ingin punya lebih dari 100 premier event berskala internasional untuk menggenjot kunjungan wisman. Untuk itu perlu ada stimulus di setiap daerah agar menciptakan event berskala internasional masuk dalam Calendar of Event Kemenpar sebagai Wonderful Indonesia Calendar of Event 2018," ujar Menpar Arief Yahya.

Hal tersebut dikatakannya merupakan program penting dalam memperluat unsur 3A yakni Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas khususnya unsur atraksi wisata berupa festival budaya, alam, dan buatan yang akan menjadi unggulan dan daya tarik pariwisata Indonesia.

"Dalam Rakornas ini akan dibahas bentuk stimulus yang perlu diberikan kepada daerah serta bagaimana menetapkan indikator standard penyelenggaraan event berskala internasional," kata Menpar.

Tidak kalah penting, lanjutnya, adalah bagaimana menciptakan agar event tersebut menjadi sustainable yang mencakup elemen, pre event, event dan post event.

Menciptakan sustainable event menurut Menpar sering kali menjadi kelemahan karena hal itu berkaitan dengan dukungan finansial dari para sponsor karena bagaimana harusnya sebuah event internasional kalau tidak profit akan sulit untuk mempertahankan kelangsungannya atau sustainable event-nya diragukan.

"Indonesia sejauh ini sudah memiliki sejumlah event internasional dan berjalan cukup lama atau terjaga kelangsungannya. Karena itu perlu ditingkatkan lagi dan dikelola lebih baik lagi," kata Menpar Arief Yahya.

Rakornas Kepariwisataan III Tahun 2017 akan berlangsung hingga Rabu 27 September 2017 esok. Turut hadir dalam Rakornas kali ini Gubernur dan Kepala Dinas Pariwisata sejumlah provinsi, CEO perusahaan swasta nasional, perguruan tinggi dan akademisi serta media.

Selain itu juga ada pelaku bisnis serta komunitas. Dalam Rakornas juga akan dilakukan penandatanganan kerjasama (MoU) dengan beberapa instansi terkait serta lembaga pemerintah dan non-pemerintah.(webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya