Pengungsi Gunung Agung Mulai Terpapar ISPA

Sejumlah pengungsi letusan Gunung Agung berada di posko pengungsian Desa Les, Kabupaten Buleleng, Bali, Minggu (24/9).
Sumber :
  • ANTARA/Wira Suryantala

VIVA.co.id – Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengungkapkan masyarakat yang tinggal di pengungsian sejak  Gunung Agung berstatus “Awas” di Kabupaten Karangasem mulai terserang penyakit. Penyakit yang paling banyak diderita pengungsi yaitu Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).

Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA

"Cukup tinggi ya pengungsi yang mengalami ISPA," kata Nila saat acara Bakti Sosial Kesehatan TNI di Cilegon Banten, Kamis 28 September 2017.

Menurut Nila, tak hanya pada pengungsi dewasa, pengungsi yang masih dalam usia anak juga tak luput dari serangan ISPA. Hal ini tak lepas dari kondisi lokasi pengungsian yang memang tidak seperti di rumah tempat warga tinggal.

Merugi, Seluruh Outlet Toko Buku Gunung Agung Bakal Ditutup Akhir 2023

"Jumlahnya (anak terserang ISPA) cukup tinggi karena mereka keadaan tempat tinggalnya, tempat tidurnya, cukup terganggu karena mereka di tenda dan sebagainya," ujarnya

Meski begitu, Nila menegaskan akan terus berusaha menanggulangi masalah kesehatan yang diderita para pengungsi siaga darurat Gunung Agung. Sejauh ini, untuk pasokan makanan dan obat-obatan terbilang aman dan mencukupi. "Pasokan obat aman, selain itu tenaga medis juga cukup," ujarnya.

Netizen Geram Lihat Tingkah Bule Lepas Celana Pamer Alat Kelamin di Puncak Gunung Agung Bali

Belum Menurun

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus merekam aktivitas Gunung Agung yang terus meninggi. Berdasarkan pemantauan visual dan lapangan, aktivitas gunung dengan ketinggian 3.142 mdpl itu belum menunjukkan tanda-tanda penurunan aktivitas.

"Aktivitas Gunung Agung masih tinggi. Gempa-gempa vulkanik masih terus terjadi," kata Kepala PVMBG, Kasbani kepada VIVA.co.id, Selasa 26 September 2017. Menurutnya, aktivitas gempa tersebut menunjukkan aktivitas magma di perut gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem tersebut. "Gempa itu menunjukkan aktivitas magma Gunung Agung," ujarnya.

Dalam waktu 18 jam terakhir, terjadi 456 gempa vulkanik. Sementara untuk gempa tektonik lokal sebanyak 20 kali. "Sore tadi pukul 16.27 WITA terjadi gempa tektonik lokal yang cukup besar 4,2 SR. Di Pos Pengamatan Gunungapi di sini gempa itu sekitar 3-4 MMI," kata dia.

Sementara untuk posisi kantung magma masih di posisi seperti sebelumnya. Kendati begitu, belum dapat dipastikan kapan Gunung Agung akan meletus. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya