Gunung Agung Menggembung, Energi Magma Mendesak ke Atas

Kondisi Gunung Agung usai naik status jadi awas.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bali telah mengukur deformasi atau perubahan dari bentuk tubuh Gunung Agung. Dari hasil pengukuran itu diketahui, tubuh gunung itu mengalami penggembungan.

Merugi, Seluruh Outlet Toko Buku Gunung Agung Bakal Ditutup Akhir 2023

"Kita melakukan juga pengukuran deformasi untuk mengetahui kembang kempisnya gunung itu. Tren yang kita lihat itu meningkat," kata Kepala PVMBG, Kasbani, di Pos Pemantauan Gunungapi Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Kamis 28 September 2017.

Menurut Kasbani, dari hasil pengukuran itu, kecenderungan yang terekam menunjukkan grafiknya terus mengalami peningkatan. 

Netizen Geram Lihat Tingkah Bule Lepas Celana Pamer Alat Kelamin di Puncak Gunung Agung Bali

"Yang kita lihat kecenderungan, grafiknya naik terus. Kita punya salah satu alat ukur itu di lereng ke arah Besakih. Kebetulan kita ukur di sana dan kita tidak bisa menambahkan lagi ke arah atas karena memang tidak memungkinkan, waktunya kurang tepat sekarang," kata Kasbani.

Kasbani mengatakan, dengan terjadinya penggembungan di tubuh gunung yang berketinggian 3.142 mdpl, dipastikan ada aktivitas tekanan yang kuat dari energi magma yang mendesak untuk keluar.

Daki Gunung Agung Bali Akhir Tahun, Hasto Doakan Megawati dan Jokowi

"Gunung ini ada indikasi penggembungan, inflasi, intinya di situ. Ini juga konsisten dengan kenaikan kegempaan. Artinya, ada energi magma yang mendesak ke atas," lanjut Kasbani. (ren)

Baca: PVMBG Lihat Kemunculan Asap di Kawah Gunung Agung

Sesosok mayat ditemukan di Puncak Gunung Agung Bali

Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA

Sosok mayat ditemukan di puncak Gunung Agung pada Selasa, 12 Maret 2024. siang. Saat ditemukan posisi mayat berada di ketinggian 2833 Mdpl di Puncak Gunung Agung Bali

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2024