- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVA.co.id – Pemerintah telah menyiapkan Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat, untuk dijadikan lokasi pengungsian bagi korban bencana aktivitas vulkanik Gunung Agung.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Pulau Lombok disiapkan sebagai lokasi pengungsian alternatif, jika Pulau Bali tak lagi mampu menampung dan menangani pengungsi.
"Kalau diperlukan, kita menyiapkan wilayah tetangganya, yakni Lombok. Tapi saat ini belum," kata Puan usai rapat koordinasi antisipasi erupsi Gunung Agung di Kementerian Koordinator Bidang PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 28 September 2017.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, saat ini tercatat ada sebanyak 104.673 warga yang diungsikan dari wilayah-wilayah rawan terdampak letusan Gunung Agung. Pengungsi ditampung di 447 lokasi pengungsian yang berada di sembilan wilayah kota dan kabupaten di Bali.
Menurut Puan, pemerintah akan selalu bersiaga melayani pengungsi di daerah mana pun mereka berada. Anggaran penanggulangan bencana juga akan segera dicairkan begitu pemerintah daerah di sana mengajukan permintaan ke BNPB.
"Dana siap pakai dari BNPB sudah siap dipergunakan untuk kabupaten atau kota yang sudah mengeluarkan SK darurat bencana," ujar Puan.
Terkait aktivitas Gunung Agung, berdasarkan catatan terbaru PVMBG, gunung yang berada di Kabupaten Karangasem ini mengalami perubahan bentuk. Setelah dilakukan pengukuran, diketahui terjadi penggembungan pada tubuh gunung berketinggian 3.142 mdpl itu.
"Gunung ini ada indikasi penggembungan, inflasi, intinya di situ. Ini juga konsisten dengan kenaikan kegempaan. Artinya, ada energi magma yang mendesak ke atas," kata Kepala PVMBG, Kasbani.
Baca: Gunung Agung Menggembung, Energi Magma Mendesak ke Atas
Selain itu, berdasarkan pengamatan visual, PVMBG melihat kemunculan asap di sekitar kawah yang berada 200 meter dari puncak Gunung Agung.
Menurut Kasbani, kemunculan asap memang tidak terjadi secara terus menerus. Hanya di waktu-waktu tertentu. Dan ini bisa terlihat dengan jelas saat cuaca di sekitar Gunung Agung sedang cerah.
"Hari ini pun pagi tadi kita masih melihat asap. Memang tidak terus menerus, selang beberapa menit ada lagi dengan ketinggian bervariasi antara 50-100 meter," ujarnya.
Selain kemunculan asap di kawah yang berjarak sejauh 200 meter dari puncak Gunung Agung, dalam enam jam terakhir, tercatat terjadi gempa vulkanik sebanyak 339 kali, gempa vulkanik dalam 208, gempa vulkanik dangkal 111 dan 12 kali gempa tektonik lokal.
"Empat di antaranya dirasakan cukup keras," ucap Kasbani.
Dari energi yang keluar, seperti adanya peningkatan jumlah gempa tektonik lokal, menunjukkan adanya peningkatan amplitudo yang signifikan. (one)
Baca: PVMBG Lihat Kemunculan Asap di Kawah Gunung Agung