- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memperingatkan agar tak ada lagi orang yang masuk ke zona merah bahaya aktivitas vulkanik Gunung Agung, apalagi sampai naik ke puncak gunung.
Sebab, menurut Kepala PVMBG, Kasbani, sejak status gunung berketinggian 3.142 mdpl ini ditingkatkan dari siaga ke awas atau level IV, aktivitas vulkanik masih tinggi dan belum ada tanda-tanda penurunan.
"Kegempaan tinggi, jumlah kegempaan vulkanik dangkal dan lainnya rata-rata masih berada di atas 700 kali terjadi dalam sehari," kata Kasbani saat dihubungi VIVA.co.id, Selasa, 3 Oktober 2017.
Kasbani mengatakan, berdasarkan pantauan PVMBG, sewaktu-waktu Gunung Agung bisa meletus karena aktivitas magma yang terpantau mengarah ke letusan.
"Gas magma juga masih terus mendesak keluar melalui rekahan tanah di dasar kawah. Gas berupa hembusan terus keluar lewat atas yang mengarah ke letusan," katanya.
Kasbani menuturkan, gas dan uap dari aktivitas vulkanik di perut gunung terus mendorong keluar melalui bagian gunung terlemah untuk mencari jalan. "Kawah itu zona lemah, gas magma terus mencari jalan untuk terlepas keluar," katanya.
Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA
Sosok mayat ditemukan di puncak Gunung Agung pada Selasa, 12 Maret 2024. siang. Saat ditemukan posisi mayat berada di ketinggian 2833 Mdpl di Puncak Gunung Agung Bali
