Pemuda Bali Nekat Rayakan Ulang Tahun di Puncak Gunung Agung

Bagawata saat berada di puncak Gunung Agung, Karangasem, Bali.
Sumber :
  • Repro facebook

VIVA.co.id – Meski berstatus awas, masih saja ada warga yang nekat naik ke puncak Gunung Agung. Padahal Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sudah mengeluarkan larangan, terutama di saat gunung ini dalam kondisi kritis dan bisa meletus kapan saja.

Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA

Kali ini, gunung berketinggian 3.142 mdpl didaki seorang pemuda bernama Bagawata, yang berasal dari sebuah desa yang berada dekat Danau Batur di Kabupaten Bangli, Bali.

Baga diketahui mendaki ke puncak gunung yang berada di wilayah Kabupaten Karangasem itu pada 9 Oktober 2017. Hal itu terungkap setelah Baga mengunggah video aksi pendakian ke Gunung Agung di akun Facebooknya.

Merugi, Seluruh Outlet Toko Buku Gunung Agung Bakal Ditutup Akhir 2023

Dalam keterangan di video yang diunggahnya, Baga mengungkap alasan kenapa dia nekat mendaki ke puncak Gunung Agung.

"Jadi kemarin 9 Oktober 2017. Pagi itu aku berada di puncak gunung agung, yang akan meletus. Jadi ada 4 alasan utama mengapa aku melakukan ini," tulis Baga seperti dikutip VIVA.co.id di akun Facebooknya, Rabu, 11 Oktober 2017.

Netizen Geram Lihat Tingkah Bule Lepas Celana Pamer Alat Kelamin di Puncak Gunung Agung Bali

Alasan pertama, ternyata Baga ingin merayakan ulang tahun di puncak gunung itu. "Kemarin adalah hari ulang tahunku. Saya pikir keren merayakan ulang tahun di puncak gunung," tulis Baga dalam bahasa Inggris.

Alasan lainnya, Baga ingin mempersembahkan canang sari dan dupa kepada Gunung Agung. Baga juga ingin berdoa untuk kesembuhan kakeknya.

"Berdoa untuk hidup saya sehingga saya bisa menjadi orang yang lebih baik. Berdoa untuk keluarga saya terutama kakek saya yang masih di rumah sakit. Berdoa untuk orang-orang yang dievakuasi atau semua orang di Bali dan orang lain di dunia ini. Jadi dengan sedikit persembahan dengan canang sari dan dupa aku berdoa, sehingga mereka bisa menjadi, memiliki kekuatan di hati mereka dan memiliki pikiran positif untuk melewati masa sulit ini," tulisnya.

Sementara dalam video yang diunggah Baga, terlihat jelas asap putih masih keluar dari rekahan tanah di dasar kawah di puncak Gunung Agung.

Sebelum Baga, tercatat ada sejumlah orang yang juga nekat naik ke puncak Gunung Agung saat gunung ini berstatus awas dan siap untuk erupsi.

Pada 6 Oktober 2017, seorang turis warga negara asing bernama Karl Kaddouri nekat mendaki ke puncak Gunung Agung hanya untuk berfoto.

Pada 2 Oktober 2017, warga bernama Ketut Ngeteg dan Jro Mangku dari Pura Pasar Agung naik ke puncak Gunung Agung. Keduanya nekat ke puncak gunung untuk mengantarkan sembah bakti kepada tuhan.

"Kami dari Pura Pasar Agung mendaki berdua saja, membawa pujawali untuk dipersembahkan ke Gunung Agung," kata Ketet Ngeteg.

Sebelumnya, dua warga bernama Jro Mangku Kari dan Wayan Ada, alias Mangku Mokoh juga nekat naik ke puncak Gunung Agung. Bahkan, sejak aktivitas Gunung Agung meningkat, keduanya sudah dua kali naik ke puncak gunung, yakni pada 30 September 2017 dan 19 September 2017.

Seperti diketahui, PVMBG sudah merekomendasikan agar tak ada yang berada di zona merah letusan apalagi nekat naik ke puncak gunung. Zona merah berada pada radius 9 kilometer dan sektoral 12 kilometer ke arah barat, timur, utara dan selatan

Baca: Ketut Ngeteg Nekat ke Puncak Gunung Agung Demi Tugas Suci

Lihat video berikut: 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya