- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVA.co.id – Volcanic Explosivity Index (VEI) atau indeks letusan Gunung Agung saat ini sudah berada pada level III. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika.
Menurutnya, hal itu sama dengan indeks letusan Gunung Agung yang terjadi pada tahun 1963.
"VEI III ya. Samalah dengan tahun 1963," kata Suantika usai rapat koordinasi dengan Menteri Pariwisata di Kantor Bali Tourism Board (BTB), Rabu, 11 Oktober 2017.
Ia memastikan belum ada rencana perluasan zona bahaya jika gunung setinggi 3.142 mdpl itu meletus. Zona bahaya tetap pada radius sembilan kilometer dan sektoral 12 kilometer ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan dan barat daya. "Belum ada rencana untuk menambah radius zona merah," ujarnya menegaskan.
Sementara itu, ia juga mengungkapkan, pihaknya menggunakan pesawat tanpa awak alias drone dimaksudkan untuk mengambil visual dari atas Gunung Agung.
"Kan selama ini di pinggir saja. Peran data visual itu sangat penting untuk merekam kegiatan vulkanik dari kawah," jelas dia.
Hari ini, PVMBG mendapat fasilitas dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggunakan drone untuk merekam secara visual aktivitas kawah gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem tersebut. "Drone-nya satu saja. Satu nanti besok dipakai yang lain. Itu BNPB yang punya," kata dia.