Pasca Penyerangan, Tak Ada Penjagaan Khusus di Kemendagri

Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta
Sumber :

VIVA.co.id – Aktivitas di Gedung Kementerian Dalam Negeri berjalan normal usai terjadi aksi perusakan yang dilakukan sekelompok orang pada Rabu, 11 Oktober 2017.

Demo Tolak Pemekaran Ricuh, Sejumlah Mahasiswa Papua Ditangkap

Pantauan VIVA.co.id, Kamis 12 Oktober 2017, di kantor yang beralamat di Jalan Merdeka Utara ini juga tidak terlihat ada pengamanan dari petugas polisi berseragam. Hanya petugas keamanan gedung yang seperti biasa berjaga di pintu masuk.

Saat penyerangan, puluhan pot bunga dan sejumlah kaca gedung juga pecah terkena lemparan batu. Sejumlah mobil juga dilaporkan ikut dirusak.

Daerah Diminta Percepat Bentuk Perda Retribusi Persetujuan Bangunan

Pada hari ini, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo juga tidak berada di Jakarta. Tjahjo menghadiri Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Timur.

Kemarin, puluhan orang mengatasnamakan dirinya Barisan Merah Putih Tolikara dan merupakan pendukung John Tabo-Barnabas Weya di Pilkada 2017 mendatangi kantor Kemendagri. Semula mereka ingin bertemu Direktur Jenderal Politik dan Pemerintah Umum Soedarmo dan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Sumarsono.

Mendagri: ASN Harus Bangun Pola Pikir dan Budaya Kerja Melayani Publik

Kedua pejabat itu hendak ditemui untuk untuk membahas sengketa Pilkada 2017 di Tolikara, Papua, pasca putusan Mahkamah Konstitusi.

Atas kejadian penyerangan itu, Kementerian Dalam Negeri melakukan pelaporan ke Polda Metro Jaya. Laporan tertuang dalam registrasi nomor: LP/4923/X/2017/PMJ/Dit. Reskrimum.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, menyatakan bahwa polisi telah memeriksa 15 orang saksi sebagai terduga pelaku penyerangan. Salah satu di antaranya didapati memegang senjata tajam.

"14 orang lainnya masih didata dan diambil sidik jarinya. Mereka tergabung dalam LSM Barisan Merah Putih Provinsi Papua," kata Argo, kemarin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya