Gempa Tremor Biasanya Jadi Kode Gunung Bakal Meletus

Puncak Gunung Agung, Karangasem, Bali.
Sumber :
  • Google Maps

VIVA.co.id – Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil, meminta masyarakat untuk tetap tenang meski gempa tremor non-harmonic kini mulai muncul di Gunung Agung, Bali. Sebab, tak selalu gempa tremor menjadi sinyal gunung bakal meletus.

Lereng Gunung Agung Kebakaran

Menurut Devy, gempa tremor yang terjadi terus menerus memang biasanya menjadi penanda terakhir sebelum letusan. "Tremor terus menerus biasanya menjadi penanda terakhir sebelum letusan terjadi," kata Devy, Kamis 12 Oktober 2017.

Tremor yang terus menerus ini, lanjut Devy, biasanya berkaitan dengan penghancuran sumbat penutup kawah sebelum gunung meletus. Namun Devy menegaskan, gempa tremor yang mulai terasa di Gunung Agung tak serta merta menjadi tanda pasti bahwa gunung akan meletus.

Gunung Agung Sempat Erupsi, Lontaran Material Pijar hingga 700 Meter

"Termor harmonic bisa terjadi kalau aliran fluida mengakibatkan bergeraknya conduit dan membuat resonance effect atau efek resonansi. Tremor harmonic juga tidak selalu diikuti letusan," kata Devy.

Diberitakan sebelumnya, Gunung Agung telah mengalami tiga kali gempa tremor non-harmonic hingga sore tadi.

Gunung Agung Meletus Muntahkan Abu Vulkanik Sejauh 2 Km

Menanggapi aktivitas itu, Devy meminta masyarakat di sekitar Gunung Agung untuk tetap tenang dan waspada dan menghimbau media untuk tetap berhati-hati dalam mengabarkan aktivitas Gunung Agung sehingga tidak menimbulkan keresahan. (hd)

Gunung Agung

Gunung Agung Kembali Kebakaran, Pura dan Prasasti Hangus Dilalap Api

Kebakaran sejak siang tadi dan terus membesar hingga malam ini.

img_title
VIVA.co.id
4 Oktober 2019