- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melaporkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Agung belum mereda, masih siaga (level III), meski cenderung melemah. Namun lembaga itu mengamati aktivitas baru Gunung Agung, yakni gempa embusan selama 115 detik dengan amplitudo 5 milimeter.
Gempa empusan itu salah satu tipe gempa yang sumbernya di dekat permukaan. Terjadi akibat pergerakan fluida magmatik (gas) yang diwujudkan dalam bentuk keluarnya asap ke permukaan. Embusannya cukup kuat dan karena itu tekanannya terekam melalui alat PVMBG.
"Meski proses yang menghasilkan embusan ini berkaitan dengan adanya kelebihan tekanan di bawah permukaan, embusan tidak selalu menandakan akan terjadi letusan," kata Devy Kamil Syahbana, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Rabu, 8 November 2017.
Embusan semacam itu, kata Devy, banyak terjadi di gunung api lain dengan proses non-eruptif, yakni pelepasan tekanan. Contohnya, berdasarkan yang terpantau melalui aplikasi MAGMA, aktivitas serupa di Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
"Banyak sekali embusannya (di Gunung Ili Lewotolok), tapi tidak meletus. Lebih baik tekanannya dikeluarkan sedikit-sedikit (embusan) daripada dikeluarkan sekaligus (letusan)," kata Devy. (mus)
Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA
Sosok mayat ditemukan di puncak Gunung Agung pada Selasa, 12 Maret 2024. siang. Saat ditemukan posisi mayat berada di ketinggian 2833 Mdpl di Puncak Gunung Agung Bali
