Ribuan Warga di Papua Diisolasi Kelompok Bersenjata

Kepala Bidang Humas Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Ahmad Mustofa Kamal.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Banjir Ambarita

VIVA – Ribuan warga dua kampung di Tembagapura, areal tambang PT Freeport Indonesia, di Timika, Papua, dilaporkan diisolasi oleh kelompok bersenjata sejak beberapa hari lalu. Warga diancam tidak boleh meninggalkan kampungnya.

Viral Penampakan Masjid dan Gereja Berada di Kedalaman 1.760 Meter Perut Bumi

Kepolisian Daerah Papua mengklarifikasi sejumlah kabar yang beredar yang menyebutkan ribuan warga itu disandera, tetapi sesungguhnya diisolasi atau dilarang meninggalkan kampung mereka.

“Bukan penyanderaan tapi isolasi; warga tidak diperbolehkan keluar meninggalkan kampungnya oleh ratusan anggota kelompok kriminal bersenjata,” kata juru bicara Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Ahmad Mustofa Kamal, pada Kamis, 9 November 2017.

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Revisi PP Tambang hingga Perpanjangan Kontrak Freeport

Dua warga kampung yang tidak dibolehkan meninggalkan tempat adalah Kampung Banti dan Kampung Kimbely. "Kelompok Kriminal Bersenjata itu terus melakukan intimidasi dan ancaman bagi masyarakat," kata Kamal.

Menurut laporan polisi, terdapat sekira 300 warga pendatang yang sebelumnya bekerja sebagai pendulang emas dan pedagang di Kampung Kimbely. Di Kampung Banti, berdekatan dengan Kampung Kimbely, terdapat 1.000 warga asli Papua yang juga dilarang berpergian oleh kelompok itu.

Menteri ESDM Optimistis Smelter Freeport Beroperasi Juni 2024

Satgas Terpadu Penanggulangan Kelompok Kriminal Bersenjata, terdiri gabungan Polri dan TNI berjumlah 200 personel, terus berupaya melakukan langkah-langkah persuasif dan preventif agar masyarakat bisa terbebaskan dari intimidasi.

Kondisi masyarakat di kedua kampung itu, kata Kamal, masih dalam kondisi cukup baik. Polda Papua dibantu TNI berupaya melumpuhkan pergerakan kelompok kriminal bersenjata itu. "Dalam rangka penegakan hukum dan untuk tercipta situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif sehingga aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan normal."

Tony Wenas, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Pemerintah Republik Indonesia ingin meningkatkan kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia dari 51 persen menjadi 61 persen.

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024