Dari Balik Kabut, OPM Tembaki Mobil Patroli Freeport

Ilustrasi kelompok bersenjata di Papua.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Banjir Ambarita

VIVA – Kelompok bersenjata yang diduga dari Organisasi Papua Merdeka, lagi-lagi dilaporkan melakukan tindakan kriminal. Mereka menembaki mobil patroli milik satuan tugas Amole. Penembakan terjadi di Mile 63, areal PT Freeport Indonesia, Timika.

Freeport Indonesia Setor Rp 3,35 Triliun Bagian Daerah dari Keuntungan Bersih 2023

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mutofa Kamal, kelompok bersenjata menembaki mobil patroli yang ditumpangi aparat gabungan Polri dan TNI secara beruntun pada pukul 11.30 WIB. Bahkan, satu peluru mengenai atap mobil.

"Anggota Satgas Amole yang sedang melaksanakan patroli zona dan pengawalan bahan makanan, di mana satu peluru mengenai bagian atap kendaraan dan tidak terdapat Korban," kata Kamal, Minggu 12 November 2017.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Kamal menuturkan, kali ini kelompok bersenjata benar-benar memanfaatkan kondisi cuaca di lokasi, untuk melakukan penyerangan dan penembakan. 

Agar tak terlihat, mereka menembaki mobil patroli dari balik kabut tebal yang menyelimuti lokasi penembakan. Beruntung tak ada satu pu  yang terluka.

Viral Penampakan Masjid dan Gereja Berada di Kedalaman 1.760 Meter Perut Bumi

"Kondisi cuaca pada saat kejadian berkabut sehingga pelaku penembakan tidak terlihat," ujar Kamal.

Kamal menuturkan, kelompok bersenjata kini tak lagi menghormati hari suci dalam melakukan perbuatan kriminal. Seperti diketahui, hari Minggu merupakan hari khusus untuk beribadah bagi umat Kristiani.

"Hari Minggu digunakan oleh seluruh Umat Kristiani di seluruh dunia termasuk di Provinsi Papua untuk beribadah, yang mana di Papua juga terdapat Perda (peraturan daerah). Karena di dalam firmannya juga 'ingat dan kuduskanlah hari dabat. Karena, enam hari lamanya aku telah memberikan bekerja," ujar Kamal.

Sementara itu Komandan Operasi TPNPB-OPM Tembagapura, Gusby Hunggi yang dihubungi via telepon mengklaim bertanggung jawabnya atas penembakan itu. "Ya itu yang menembak anggota saya, sasaran kami aparat Indonesia," katanya.

Menurut dia, OPM akan terus melancarkan serangan kepada pihak aparat Indonesia dan bukan warga sipil. "Kami perang lawan gentar dan polisi bukan warga sipil," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya