- Dok KBRI Seoul
VIVA – Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Mokpo National University Korea Selatan. Itu merupakan gelar keenam yang didapat ketua umum PDIP tersebut.
Gelar yang didapat Megawati di Korea Selatan itu di bidang ekonomi. Dan ketika memaparkan ide-idenya tentang ekonomi di sebuah sidang terbuka, Kamis sore, 16 November 2017 di kota Makpo, Megawati terharu dan meneteskan air mata.
Mega, antara lain mengajak untuk merenungkan problem multidimensi yang lahir akibat globalisasi dan pasar bebas. Misalnya, dampak praktik dumping dalam sektor pangan menyebabkan kedaulatan pangan negara-negara berkembang terus digerogoti dengan praktik 'siasat harga' komoditas impor yang di bawah harga normal produk domestik.
Efek dominonya, daya beli rakyat menurun, lapangan pekerjaan berkurang, deindustrialisasi, dan pada titik tertentu akan mengguncang stabilitas ekonomi dan politik negara.
“Dengan tegas saya menolak praktik dumping. Free trade bukan berarti menciptakan predator perdagangan internasional. Wajib hukumnya di dalam free trade, ada fair trade," katanya, dalam rilis yang diterima VIVA, Kamis, 16 November 2017.
Dia menambahkan bahwa sampai kapan pun, posisi politiknya akan tetap sama, terutama dalam menyangkut kedaulatan pangan setiap bangsa. Soal pangan dinilainya terkait keberlangsungan hidup suatu bangsa, dari mulai hidup dan kehidupan petani, kedaulatan atas air, tanah, serta energi, hingga bagaimana pangan didistribusikan kepada seluruh rakyat dengan aman, murah dan cepat.
Sementara itu, Dubes RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi yang hadir dalam kesempatan itu menyatakan syukur kepada Allah SWT dan lega. Menurutnya, pemberian gelar ini merupakan salah satu bukti pengakuan Korea Selatan atas ide-ide besar bangsa Indonesia.
Hasto PDIP Klaim Angket Belum Bergulir Bukan Tunggu Intruksi Megawati tapi Banyak Tekanan
PDIP yang bersuara kencang soal hak angket kecurangan Pemilu 2024 seperti maju mundur tak jelas arahnya.
