Seratus Ribuan Pendaki Taklukan Semeru Selama 2017

Pendaki Gunung Semeru saat berada di Ranu Kumbolo
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya (Malang)

VIVA – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, atau TNBTS mencatat sebanyak 174.161 pendaki mengunjungi gunung tersebut selama April hingga November 2017. Pendaki terdiri dari wisatawan mancanegara dan nusantara.

Gunung Semeru Dua Kali Erupsi dengan Tinggi Letusan Tak Teramati, Menurut Petugas Pengamatan

"Mancanegara 3.365, sedangkan nusantara 170.796 pendaki. Mereka ini pendaki yang melakukan pendaftaran di pos Balai Besar," kata Kepala Balai Besar TNBTS, John Kenedie, Rabu 20 Desember 2017.

Para pendaki tidak semuanya ingin sampai ke puncak Mahameru yang berada di ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut itu. Sebagian pendaki lainnya, banyak yang hanya sampai ke Ranu Kumbolo.

Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Letusan Abu Setinggi 1,5 Km

Sedangkan untuk data keseluruhan wisatawan yang berkunjung ke kawasan Taman Nasional tercatat sebanyak 573.948 orang. Tercatat sejak Januari hingga November, jumlah pengunjung mancanegara sebanyak 22.602, sedangkan pengunjung nusantara sebanyak 551.346.

"Itu total pengunjung ke Taman Nasional. Jumlah pendaki hanya sampai April hingga November, karena di bulan Januari hingga Maret 2017 jalur pendakian ditutup untuk revitalisasi," ujar John.

3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru

John menyebut, Balai Besar TNBTS di 2017 ditargetkan mendapat pemasukan sebanyak Rp16 miliar oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Hingga November, pihak Balai Besar mampu melampaui target itu.

"Ditarget PNBP (penerimaan negara bukan pajak) untuk 2017 dari Kementerian LHK sebanyak Rp16 miliar itu targetnya. Nah, sampai dengan November 2017, kita sudah dapat PNBP sebanyak Rp19,6 miliar," papar John.

John juga mengatakan, per 2 Januari 2018, pendakian Gunung Semeru ditutup hingga dua atau tiga bulan mendatang. Pihak Balai Besar TNBTS, akan melakukan pemulihan ekosistem di sekitar pendakian.

"Kalau alam bersahabat, akan segera saya buka bisa dua bulan. Yang jelas, kita lakukan pemulihan ekosistem selama tiga bulan dulu. Selama penutupan ada tim yang melakukan pengecekan sweeping untuk pendaki nakal," kata John.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya