- VIVA.co.id/Dani Randi
VIVA – Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan Pariwisata di Bali masih aman setelah dinaikkannya status Gunung Agung menjadi awas saat ini. Sebab, status awas itu hanya pada radius tertentu.
"Sejak 15 Desember lalu, pemerintah telah mengeluarkan status Bali saat ini masih normal kecuali untuk radius 6 hingga 10 kilometer dari puncak gunung," ungkapnya di Jakarta, Kamis 21 Desember 2017.
Setelah keluarnya pernyataan tersebut, pemerintah pun telah menyiapkan dana sebesar Rp100 miliar yang digunakan untuk me-recovery kondisi Bali. Salah satu bentuknya ialah dengan membuat hot deals.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Penekanan hot deals ini, kata dia dengan strategi more for less (you get more, you pay less) untuk bundling paket dengan harga promo secara gotong-royong.
"Paket deal saya sudah ajak industri yang bergerak di sektor Amenitas, Atraksi dan Akses, menggabungkan 3A itu dengan menggunakan excess capacity dan dijual lebih murah. Occupancy Bali sedang rendah dan kita buat diskon hingga 50 persen untuk itu," jelasnya.
Dia menyebut, program ini akan mulai efektif berjalan selama tiga bulan dan akan dimulai pada akhir bulan ini. Sehingga pada liburan Imlek yang jatuh pada akhir Januari 2018 besok bisa dapat menarik kunjungan wisatawan mancanegara salah satunya ialah China yang menjadi target.
Mengingat, China paling banyak berdampak akibat adanya peningkatan status Gunung Agung terhadap kunjungan wisatawan ke Bali.
5 Destinasi Wisata Seru di Bali, Cocok untuk Liburan Keluarga
Seperti halnya, dengan pergi melakukan destinasi wisata ke Bali. Tidak dipungkiri, Bali selalu menjadi tujuan wisata para pengunjungnya untuk menghilangkan penat sejenak.
