Polisi Tolak Jasa Paranormal Ungkap Penyerang Novel Baswedan

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Danar Dono

VIVA – Kasus penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, sampai sekarang belum terungkap.

SIM Mati Bisa Diperpanjang, Tidak Perlu Bikin Baru

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono nengatakan, dari hotline yang mereka buka ke masyarakat untuk membantu polisi, bila menemukan ciri-ciri terduga pelaku yang polisi sebar, tak sedikit penelepon menawarkan jasa dukun dalam mengungkapnya.

Tetapi, Argo menjelaskan, polisi tidak menerima tawaran itu. Kata dia, polisi akan tetap mencari terduga pelaku menggunakan bukti-bukti hasil penyelidikan yang ada.

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

"Enggak lah, polisi kan sesuai dengan bukti-bukti di lapangan saja," ucap Argo, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu 3 Januari 2018.

Argo meminta masyarakat tak perlu khawatir, apabila ingin menyampaikan informasi terkait keberadaan terduga pelaku Novel ke polisi melalui hotline yang ada. Karena, polisi siap menjamin keselamatan mereka.

Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim Ternyata Masih Anak-anak, Bos Akan Diperiksa

Tetapi, sejauh ini sejak hotline dibuka, belum diterima laporan masyarakat yang menyampaikan keberadaan terduga pelaku.

"Sampai sekarang, belum dapat informasi yang signifikan, tetapi penyidik masih terus bekerja untuk mengungkap siapa sih yang melakukan," katanya.

Diketahui, dua sketsa wajah terduga pelaku penyiraman dengan air keras terhadap Novel Baswedan telah dirilis langsung oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Azis bersama pimpinan KPK pada Jumat 23 November lalu. Dua sketsa tersebut langsung disebar luaskan ke seluruh pelosok Indonesia, terutama di polres-polres setempat.

Novel Baswedan sebelumnya diserang dengan cipratan air keras ke wajahnya. Kejadian tersebut terjadi pada 11 April 2017. Sejak saat itu, ia terpaksa mendapat perawatan intensif. Sebab, mata kirinya terancam mengalami kebutaan permanen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya