Wakapolri Ungkap Potensi Bahaya Hoax di Pilkada 2018

Ilustrasi-Pelaksaan Pilkada Serentak di Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Wakil Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin mengungkap potensi bahaya 'hoax', atau kabar bohong dalam Pemilihan Kepala Daerah serentak 2018.

Ketika Puti Guntur Soekarno Menggenggam Tangan Khofifah

Menurut Syafruddin, hoax berbahaya, karena dewasa ini hal tersebut sudah terbukti menimbulkan kegaduhan yang tak jarang berlanjut di dunia nyata, seperti yang terjadi di Pilkada tahun lalu, hingga sejumlah revolusi yang terjadi di kawasan Arab.

"Isu hoax itu juga bisa memicu hal yang tak pantas, tak penting, bisa saja dimainkan di Pilkada. Apalagi, sekarang zaman milenial, zaman now, jadi itu perlu diperhatikan, menjadi fokus kita. Isu-isu hoax yang bisa saja menggerakkan massa," ujar Syafruddin di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 8 Januari 2018.

Demokrat: Pengusungan Puti Guntur Bukan Dinasti Politik

Menurut Syafruddin, menyikapi hal itu, Polri membentuk satuan tugas (satgas) khusus dalam mencermati isu-isu yang beredar di media sosial sepanjang tahapan penyelenggaraan Pilkada serentak 2018.

Satgas itu, ditambah tindakan pengamanan yang dilakukan di dunia nyata, diharapkan membuat Pilkada yang pemungutan suaranya akan dilangsungkan pada 27 Juni 2018 itu berjalan aman.

Calon Petahana Riau Ditantang Eks Menteri sampai Danrem

"Isu hoax sampai bisa fatal bagi sebuah negara. Karena itu, semua saya imbau untuk mengantisipasi ini," ujar Syafruddin.

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid.

Dukung Gus Ipul, PKS Tak Mau Dianggap Koalisi dengan PDIP

Gus Ipul sudah jauh-jauh hari meminang PKS.

img_title
VIVA.co.id
11 Januari 2018