- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Khofifah-Emil Dardak dijadwalkan mendaftar ke kantor Komisi Pemilihan Umum setempat di Surabaya pada Rabu siang, 10 Januari 2018. Malamnya, bakal calon gubernur Saifullah Yusuf alias Gus Ipul giliran mendaftar. Gus Ipul disebut-sebut akan mendaftar dengan bakal calon wakil yang mengejutkan.
Seperti diketahui, Rabu ini adalah batas akhir pendaftaran pilkada serentak. KPU menyediakan batas waktu sampai pukul 23.59 WIB. Khofifah-Emil akan diantar oleh pimpinan koalisi partai pengusung yakni Demokrat, Golkar, Hanura, NasDem, PPP, PAN dan satu partai nonparlemen, PKPI, serta relawan. Rencananya, pendaftaran akan dilakukan sekira pukul 10.30 WIB siang nanti.
Sementara Gus Ipul dikabarkan akan mendaftar ke KPU sekira pukul 19.00 WIB. Sementara ini tiga partai yang mengusung Gus Ipul yakni PKB, PDIP dan PKS.
"PKB masih dengan PDIP dan sekarang ditambah PKS," kata Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul, Hikmah Bafaqih ketika dihubungi VIVA melalui sambungan telepon seluler.
Pada Selasa malam PKS Jatim mendeklarasikan dukungan kepada Gus Ipul di Kantor PKS Jatim di Surabaya. Selain Gus Ipul, Hikmah sendiri juga hadir dalam deklarasi itu. Di saat yang sama, PAN mengeluarkan pernyataan dukungan kepada Khofifah-Emil di Jakarta. Sementara Gerindra belum menentukan sikap.
"Mudah-mudahan Gerindra bergabung dengan kami," ujar Hikmah.
Dia menjelaskan, Gus Ipul rencananya akan mendaftar ke KPU pada Rabu malam nanti. "Biar tambah jadi kejutan kalau calon wakilnya Gus Ipul diumumkan saat pendaftaran. Tapi bisa jadi namanya diumumkan lebih awal," kata Hikmah.
Ketua Fatayat Nahdlatul Ulama Jatim nonaktif itu enggan membocorkan nama figur pendamping Gus Ipul yang ditunjuk oleh PDI Perjuangan setelah Azwar Anas mundur. Dia juga tak mau menjawab ketika ditanya apakah calon wakil yang dipilih adalah figur laki-laki atau perempuan. "Kan kejutan," kata Hikmah.
Gus Ipul Sarankan PKB Sowan ke Rais Aam dan Ketum PBNU: Minta Nasihat Gitu
Menurut Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, petinggi PKB belum sowan baik sebelum dan pasca Pilpres 2024.
