- VIVA / Agus Rahmat
VIVA – Jenderal (Purn) TNI Moeldoko ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai kepala staf Kepresidenan menggantikan Teten Masduki.
Mantan panglima TNI era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menceritakan, pemberitahuan kepadanya sangat mepet. Pemberitahuan awal, melalui pesan singkat WhatsApp (WA). Tepatnya pada pukul 23.45 WIB, Selasa 16 Januari 2018.
Namun, pada saat bersamaan, Moeldoko sudah tidur. Ia baru membuka WA dan mengetahui ada pesan masuk untuk ditunjuk dan dilantik, baru pada Rabu lewat dinihari sekitar pukul 02.30 WIB.
"Saya pas bangun malam setengah tiga kok ada WA. Pagi-pagi saya tanya (ke Teten Masduki) kok belum dijawab," kata Moeldoko, usai serah terima jabatan, di kantor KSP, kompleks Istana Jakarta, Rabu 17 Januari 2018.
Karena tidak kunjung ada jawaban dari Teten, Moeldoko mengaku sempat terburu-buru. Apalagi sang istri, yang tentu harus dandan dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar, berjam-jam.
"Akhirnya istri saya kelabakan, apa itu harus pakai uniform nasional, kan gitu. Tapi sudah kami nikmati," katanya.
Meski dalam kondisi yang mepet, Moeldoko mengatakan tetap harus siap kalau ditugaskan. Apalagi, jiwa sebagai prajurit TNI masih ia pegang teguh.
"Kalau tentara mengenal istilah lima menit terakhir, jadi situasi lima menit terakhir itu yang menentukan," katanya.