Gempa Rusak Ratusan Rumah di Cianjur hingga Pandeglang

Sebuah masjid roboh akibat gempa bumi di Banten pada Selasa, 23 Januari 2018.
Sumber :
  • BNPB

VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB melaporkan bahwa gempa bumi yang berpusat di Samudera Hindia merusak ratusan rumah di sejumlah daerah di Banten dan Jawa Barat.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Berdasarkan siaran pers BNPB yang diterima VIVA, rumah-rumah yang dilaporkan rusak di antaranya di Cianjur, Sukabumi, Bogor, Jawa Barat, dan beberapa daerah di Banten, seperti Pandeglang.

Di Kabupaten Cianjur, enam pelajar luka berat dan dua pelajar luka ringan akibat tertimpa genting yang runtuh di SMK Tenggeung, Kecamatan Tanggeung. Dua rumah rusak berat, masing-masing di Desa Tanggeung dan Desa Pagermaneuh.

Gempa di Taiwan, 18 Orang Masih Hilang

Di Kabupaten Sukabumi terdapat sembilan rumah rusak ringan, satu rumah rusak sedang, satu masjid rusak berat, dan dua fasilitas umum kesehatan rusak ringan.

Di Kabupaten Bogor, beberapa rumah dan bangunan rusak di Kecamatan Sukajaya, Kecamatan Nanggung, Kecamatan Megamendung, Kecamatan Caringin, dan Kecamatan Cijeruk. Tujuh rumah rusak berat dan lima rumah rusak ringan.

Gempa Magnitudo 6 Guncang Jepang, Tak Ada Peringatan Tsunami

"Data akan bertambah karena diperkirakan masih terdapat bangunan yang rusak," kata Sutopo Purwo Nugroho, kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, dalam siaran pers itu.

Di Pandeglang terdapat aula SMA CMBBS Pandeglang roboh dan beberapa rumah mengalami kerusakan tetapi tidak ada korban jiwa. Di keseluruhan Banten dilaporkan terdapat 115 rumah rusak, satu masjid rusak, dan satu puskesmas rusak.

BPBD bersama unsur lain masih mendata ulang dampak kerusakan akibat gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter pada Selasa siang, 23 Januari 2018. Dampak kerusakan akan bertambah seiring pendataan yang dilakukan.

"Masyarakat diimbau untuk tenang. Jangan terpancing pada isu-isu yang menyesatkan bahwa akan terjadi gempa susulan yang lebih besar," kata Sutopo.

Ilmu pengetahuan dan teknologi, kata Sutopo, belum mampu memprediksi gempa secara pasti. Wilayah Selatan Jawa memang rawan gempa dan sepi terjadi gempa-gempa besar, sehingga harus diwaspadai. Saat merasakan guncangan gempa segera keluar rumah atau mencari tempat-tempat yang aman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya