Ketua MPR Ungkap Gerakan LGBT Terus Bekerja

Ketua Umum PAN dan Ketua MPR, Zulkifli Hasan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan mengakui bahwa ocehannya tentangf perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) berawal dari konstituen yang menemuinya.

Pengadilan Tinggi Dominika Batalkan Larangan Hubungan Sesama Jenis

"Pada suatu diskusi sebelum saya kasih sambutan, konstituen saya marah, dia bilang Bang Zul katanya berjuang menolak LGBT, kenapa yang menolak hanya empat fraksi," kata Zulkifli dalam program Indonesia Lawyers Club tvOne pada Selasa, 23 Januari 2018.

Saat itu, Zulkifli mengklarifikasi bahwa tidak benar yang menolak LGBT hanya empat fraksi, namun lima fraksi, termasuk PAN di dalamnya. Setelah berbicara dengan konstituen itu, Zulkifli pun membawa bahasan LGBT dalam sambutannya.

Sekolah Ini Singkirkan 300-an Buku yang Memuat Konten LGBT

"Terus terang saya senang, gembira sebagai ketua MPR, sebagai seorang ayah dan sekarang punya cucu, di mana-mana saat ini penyakit HIV/AIDS menyerang ibu-ibu itu, menyedihkan, menyeramkan. Tugas kita bersama untuk menghentikan ini," ujarnya.

Ketua Umum PAN itu mengaku senang melihat anggota DPR setuju untuk melindungi generasi muda dari LGBT dan perilaku seksual yang menyimpang. Menurutnya, LGBT dan perilaku menyimpang berdampak pada ketahanan negara Indonesia.

Selangkah Lagi Thailand Sahkan UU Pernikahan Sesama Jenis

Sedangkan soal tudingan lima fraksi yang mendukung LGBT, menurut Zulkifli, dia hanya berupaya menegaskan bahwa PAN termasuk partai yang menolak LGBT dan mendukung pasal LGBT.

"Tidak satu tambah satu, ini dalam diskusi dialog dan yang bertanya itu konsituen dulu, bahwa ada empat fraksi, bukan kata saya itu. Kata penanya yang membuka sebuah media online bahwa ada empat fraksi yang tidak termasuk PAN, saya katakan tidak empat, tapi lima," katanya.

Namun Zulkifli menegaskan bukan soal berapa partai yang menolak dan mendukung LGBT. Lebih dari itu ialah masyarakat DPR, MPR, dan lembaga negara lain harus sadar bahwa ada gerakan secara sistematis dari luar yang bekerja untuk melegalkan LGBT di Indonesia.

"Saya dapat info ada yang terus bekerja, gerakan ini untuk melegalkan untuk mempromosikan gerakan yang kita sebut perilaku menyimpang (LGBT)," kata Zulkifli.

"Yang paling penting, saya bahagia sekali bersyukur, semua sepakat tidak hanya di tempat tertutup, tempat terbuka; di bawah 18 tahun, dewasa, yang namanya LGBT, kita tolak dan masuk ranah pidana. Harus itu," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya