Moeldoko: Kalau Ada Pimpinan TNI yang Aneh, Kritisi Saja

Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko (kiri).
Sumber :
  • VIVA / Agus Rahmat

VIVA – Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko meminta masyarakat tak meragukan netralitas TNI dalam Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Namun, bila ada yang mencoba tidak netral tetap harus dikritisi.

Moeldoko Bilang Ganti Rugi ke Warga Wadas Selesai Sebelum Lebaran

Hal ini disampaikan Moeldoko usai seminar oleh Gerakan Pemuda Islam Indonesia yang bertajuk ‘Pemilu Damai’. Ia meyakinkan, TNI sudah lama disiapkan secara mental untuk netral.

"Kalau ada pimpinan TNI yang aneh-aneh, segera saja kritisi agar tidak bablas," kata Moeldoko, di Gedung Krida Bhakti, Veteran, Jakarta, Rabu 24 Januari 2018.

Penjelasan "Logis" Pemerintah BPJS Kesehatan untuk Jual Beli Tanah

Dia mengatakan, saat ini adalah era keterbukaan. Dengan era itu, maka siapa pun bisa mengkritisi, termasuk pada TNI harus siap dikritisi dari pihak luar. Menurutnya, sepanjang pimpinan itu tak taat terhadap asas memang harus dikoreksi.

Kemudian, Moeldoko menceritakan pengalaman saat menjadi panglima TNI. Saat itu, ia bertanggung jawab terhadap kesuksesan penyelenggaraan Pemilu Presiden 2014. Saat itu, Letnan Jenderal (Purn) TNI Prabowo Subianto, juga ikut sebagai kontestan calon presiden.

Minyak Goreng Masih Langka di Pasar, Moeldoko Angkat Bicara

Menurut dia, pengalaman di Pilpres 2014 kemungkinan akan sama pada Pilpres 2019.

"Waktu saya jadi panglima TNI, teman-teman prajurit saya, saya siapkan untuk itu. Saya siapkan untuk bisa menerima koreksi dari orang luar agar kita menjadi warga negara yang semakin dewasa," katanya.

Ilustrasi beras.

Moeldoko Bagi-bagi Beras untuk Disabilitas

Moeldoko meluncurkan program gerakan kepedulian sosial Segelas Beras Untuk Disabilitas yang akan dilakukan di seluruh jaringan HKTI yang ada di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
8 Maret 2022