Terancam Tamat, Nasdem Ingin Jaring Pemilih Pemula

Bendera Partai Nasdem.
Sumber :
  • Antara/ Yusran Uccang

VIVA - Sejumlah partai dinilai tidak akan lolos ke Parlemen pada Pemilihan Legislatif 2019 salah satunya Partai Nasdem. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasdem Taufiqulhadi mengakui sebagai partai baru, Nasdem perlu bekerja lebih keras dalam Pileg nanti.

Adik Ipar Jokowi Maju di Pilkada Gunungkidul, NasDem: Inikan Kompetisi

"Tentu saja partai seperti Partai Nasdem, sebuah partai baru, dia harus bekerja ekstra keras dibandingkan partai-partai yang lain yang mungkin sudah memiliki pemilih tradisional," kata Taufiqulhadi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Januari 2018.

Taufiqulhadi menegaskan, Nasdem akan terus berupaya mendapatkan pemilih tradisional. Namun sebelum itu, partainya juga akan lebih dulu mengambil hati para pemilih baru atau swing voters.

Nasdem Siapkan Artis Sahrul Gunawan di Pilkada Bandung

"Karena swing voters itu di dalam Pemilu yang lalu itu besar sekali. kami memperoleh swing voters itu sampai 5 persen," ujar dia.

Menurut dia, saat sebelum Pemilu lalu itu, partainya hanya mendapat 1 persen dalam survei. Namun kemudian Nasdem berhasil mendapatkan suara hampir 6 persen karena suara para pemilih pemula.

Berpikir Positif, Nasdem Pede Ahok Bisa Berantas Mafia Migas

"Nah kami ingin meraih swing voters lebih besar daripada yang lalu. Jadi kami bisa membawa dengan dasar yang sekarang kami telah miliki. 4,5 persen itu kami mampu meraih, kami yakin mampu meraih suara dari periode yang lalu," katanya.

Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia Denny JA memprediksi ada lima partai politik yang belum aman untuk lolos dari ambang batas parlemen atau parliamentary treshold sebesar 4 persen. Kelima partai tersebut adalah PPP, Nasdem, PAN, PKS, dan Hanura.

Aliansi Masyarakat NTB melaporkan anggota DPR dari Partai Nasdem ke MKD.

Anggota DPR dari Nasdem Dilaporkan ke MKD

Anggota DPR itu dilaporkan atas kasus penipuan.

img_title
VIVA.co.id
1 Juli 2020