Elektabilitas Golkar Moncer, Lodewijk: Gejala Rebound

Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus (kiri) bersama Ketua Umum Parti Golkar Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei terbaru mengenai elektabilitas partai politik jelang Pemilu 2019. Tiga parpol yang diprediksi tetap teratas yaitu PDI Perjuangan, Golkar, dan Gerindra.

JK Sebut Golkar Partai Terbuka, Tak Masalah Jika Jokowi-Gibran Gabung

Sekretaris Jenderal DPP Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus menyatakan tren positif telah diraih Golkar melalui sebuah lembaga survei. Hasil survei tersebut memperlihatkan elektabilitas Golkar bergerak cukup drastis mencapai 15,5 persen.

"Tiga bulan lalu di tengah berbagai terpaan isu negatif dukungan bagi kami terpuruk, merosot ke kisaran 11 persen. Dan kini ternyata terjadi sebuah gejala rebound," kata Lodewijk di DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis 25 Januari 2018.

Golkar Terbuka Jika Jokowi-Gibran Mau Gabung: Amin, Kami Anggap Doa

Naiknya elektabilitas Partai Golkar ini sebagai sebuah awal kebangkitan kepercayaan masyarakat terhadap partai. Di bawah kepemimpinan Ketua Umum, Airlangga Hartarto.

Atas dasar itu, mantan komandan jenderal Komando Pasukan Khusus ini menyampaikan atas nama partai berterima kasih kepada masyarakat atas sambutan positif.

Airlangga Respons PDIP: Jokowi-Gibran Masuk Keluarga Besar Golkar, Tinggal Formalitasnya Saja

"Kami tentu bersyukur perkembangan positif ini. Momentum, antusiasme, serta harapan baru ini kami jadikan sebagai pendorong untuk berusaha lebih giat lagi di masa mendatang," paparnya.

Sebelumnya LSI Denny JA merilis hasil survei yang tren elektabilitasnya naik. Dari data survei  per Januari 2018, PDIP meraih elektabilitas sebesar 22,2 persen. Lalu, Partai Gerindra memiliki elektabilitas 11,4 persen, dan Partai Golkar 15,5 persen.

"Ketiga partai ini, konsisten memperoleh dukungan di atas 10 persen dalam lima kali survei terakhir LSI," kata peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar di kantornya, Jakarta, Rabu 24 Januari 2018.

Survei ini dilakukan dengan 1.200 responden. Survei ini menggunakan metode multi stage random sampling. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka serentak di 34 provinsi sejak 7 hingga 14 Januari 2018. Margin of error plus minus 2,9 persen dengan riset kualitatif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya