Sebut Jokowi Pencitraan, Fadli Zon Dinilai Panik

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Sumber :
  • VIVA/Bimo

VIVA - Sekretaris Fraksi Nasdem, Syarif Alkadrie, menilai tudingan Wakil Ketua DPR Fadli Zon soal pencitraan dari Presiden Joko Widodo saat menjadi imam salat di Afghanistan, justru akan membuat survei elektabilitas Jokowi makin tinggi. Syarif justru menyebut Fadli panik.

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

"Tapi, semakin dibilang begitu oleh Fadli, survei Pak Jokowi makin tinggi juga. Ini berarti ada kepanikan dari Fadli Zon karena melihat Pak Jokowi mengubah mindset orang Indonesia, melihat presiden tidak angker," kata Syarief di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 31 Januari 2018.

Ia mengatakan selalu memaklumi setiap pernyataan Fadli Zon. Sebab, Fadli dianggap ingin membangun citra agar jangan sampai elektabilitas Jokowi ini terlalu tinggi.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

"Sebaiknya begini, jadi manusia itu harus berpandangan positif, jangan selalu melihat hal-hal yang negatif. Karena kalau orang sudah tidak senang, baik pun akan dianggap tidak benar. Jadi apa yang dilakukan oleh presiden saya pikir normal saja, tidak ada pencitraan," kata Syarief.

Menurutnya, sejak menjadi wali kota bahkan hingga menjabat presiden, memang seperti itu gaya Jokowi. "Kalau nanti berpandangan negatif terus kayak Pak Fadli Zon nanti sakit itu. Masa setiap kerja orang selalu dinilai, kita ini umat beragama sudah ada tata nilai dan tata krama yang harus kita lakukan," kata Syarief.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, menanggapi momen Presiden Joko Widodo menjadi imam salat berjemaah dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang menjadi viral.

Ia menyinggung bahwa presiden memang harus menjadi imam, utamanya bagi rakyat. Menurutnya, seorang imam harus bisa membawa apa yang diharapkan rakyat.

"Kalau jadi imam bagus-bagus saja. Saya kira itu pencitraan yang bagus lah," ujar Fadli. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya