Survei: AHY Kalahkan Dua Jenderal Jadi Cawapres Jokowi

Agus Harimurti Yudhoyono
Sumber :
  • Instagram @Agusyudhoyono

VIVA – Lingkaran Survei Indonesia Denny JA telah mensurvei nama-nama kandidat calon Wakil Presiden yang bakal menjadi pendamping, Joko Widodo pada Pemilu 2019. Dari hasil survei dibagi pada lima latarbelakang kandidat.

Soroti Pengeroyokan Relawan Ganjar di Boyolali, Gatot Nurmantyo: Saya Tak Yakin Dipukul Batu

"Latar belakang militer, islam, partai, provesional dan provinsi terbesar," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby saat rilis hasil survei dengan tema Wajah Lama dan Muka Baru Capres-Cawapres, Jakarta, Jumat 2 Februari 2018.

Dari hasil survei itu, ternyata sosok Agus Harimurti Yudhoyono lebih diunggulkan ketimbang dua mantan Panglima TNI, yaitu Jenderal Gatot Nurmantyo dan Jenderal Moeldoko, meski AHY terakhir kali di TNI hanya berpangkat mayor.

Jelang Pensiun, Yudo Margono Pamit di Depan Para Mantan Panglima TNI dan Prajurit Tiga Matra

Survei LSI mencatat, peluang AHY jadi pendamping Jokowi berada pada angka 71,2 persen, sedangkan Gatot, hanya 56 persen dan Moeldoko hanya meraih 18 persen.

"AHY mempunyai peluang untuk menjadi cawapres," ujar Adjie.

PKS Buka Pintu Lebar Jika Gatot Nurmantyo Gabung Tim Pemenangan Anies-Cak Imin

Untuk latar belakang agama, muncul nama Muhaimin Iskandar dengan 32,4 persen dan Tuan Guru Bajang (TGB) M. Zainul Majdi dengan 13,9 persen.

"Cak Imin sudah mulai aktif melakukan sosialisasi sebagai cawapres. Sedangkan meski popularitas TGB masih rendah. Tapi TGB dipersepsikan sebagai gubernur muslim yang taat dan berhasil membangun daerahnya,"ujarnya.

Sedangkan dari latar belakang partai politik muncul nama, Budi Gunawan dengan 25,0 persen dan Airlangga Hartarto dengan 16,0 persen.

Dari latar belakang profesional muncul nama, Susi Pudjiastuti dengan 60,6 persen. Sri Mulyani 58,3 persen. Chairul Tanjung 35,2 persen dan Aksa Muhammad 6,3 persen.

Survei dilakukan dari 7-14 Januari 2018 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Survei dilakukan terhadap 1.200 responden dengan margin of eror ± 2.9 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya