VIVA – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan saat ini partainya sedang intens melakukan komunikasi dengan partai lain untuk dapat memenuhi ambang batas presiden 20 persen untuk bisa mengusung Prabowo Subianto.
"Dengan beberapa partai kami terus melakukan komunikasi intensif. Karena Gerindra masih membutuhkan 39 kursi lagi untuk maju di pilpres nanti," kata Muzani di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa, 6 Februari 2018.
Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan semua partai soal pencapresan. Yang paling intens, komunikasi dilakukan dengan PKS dan PAN. Meski begitu, ia meyakini peta politik 2019 berbeda dengan 2014.
"Di mana 2019 nanti petahana Pak Jokowi konsolidasi politiknya makin solid. Dan dari sisi mana pun, incumbent sangat mendapatkan keunggulan dari mana pun," kata Muzani.
Meski begitu, kata Muzani, Prabowo Subianto tetap memiliki bekal pada pilpres 2014. "Menjadi modal kami di 2019 nanti," kata Muzani.
Cari momentum
Untuk mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai bakal calon wakil presiden, Gerindra masih mencari momentum yang tepat.
"Sedang kita cari momentum tepat untuk mengumumkan, menyampaikan pada publik tentang pengajuan," kata Muzani.
Ia mengatakan semua kader Gerindra sudah bulat untuk mengusung Prabowo sebagai calon presiden. Adapun Prabowo sendiri memang sebenarnya tak pernah menyatakan kesediaan.
"Tapi isyarat dan semua gerak gerik dan keputusan politik kita baca, beliau maju kembali menjadi capres. Kami sudah simpulkan beliau maju," kata Muzani.
Adapun soal pendamping Prabowo, kata Muzani, tentunya yang bisa memenangkan pertarungan pilpres dan menyukseskan kepemimpinan.
"Dua kategori itu yang mau kita terjemahkan pada siapa dan bagaimana," kata Muzani. (one)
