Tiga Tokoh Tentukan Pilpres 2019, Siapa Saja?

Jokowi dan Prabowo saat pengambilan nomor urut calon Presiden dan Wakil Presiden 2014.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA - Hasil survei Indo Barometer mengungkap ada tiga tokoh yang menentukan siapa calon presiden yang akan bertarung dalam Pemilu 2019 mendatang. Hal ini mengacu pada skenario yang dibuat dalam survei.

Ajukan Saksi Tambahan, Putusan Gugatan Mulan Jameela Cs Ditunda

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, menjelaskan dalam skenario pertama hanya dua pasang calon. Jokowi-Prabowo menjadi pasangan dipastikan akan menang Pemilu 2019. Dalam skenario kedua masih diikuti dua pasang, Jokowi akan berhadapan dengan Prabowo dan Jokowi menang.

Sedangkan skenario ketiga, ada tiga pasang calon selain Jokowi dan Prabowo. Menurut Qodari skenario ketiga akan terjadi bila tiga king maker bergerak. Hal ini mengacu pada Presidential Threshold (PT) 20 persen sebagai syarat.

Jusuf Kalla Nilai Pertemuan Jokowi-Prabowo Damaikan Politik Bangsa

"Siapa para king maker itu? Megawati, SBY dan JK," kata Qodari dalam pemaparan survei “Dinamika Pilpres 2019, Tiga Skenario Pilpres 2019, Siapa Kuda Hitam?” di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis, 15 Februari 2018.

Qodari mengatakan Megawati Soekarnoputri menjadi king maker karena merupakan Ketua Umum PDIP. PDIP merupakan pemenang pemilu dan mempunyai 109 kursi atau setara 19 persen suara di parlemen.

#03PersatuanIndonesia Sinyal Baik Pertemuan Jokowi-Prabowo

"Jadi PDIP tinggal menggandeng salah satu partai kecil saja misal Hanura, jadi itu pasangan sendiri," katanya.

Selanjutnya, SBY yang masih mempunyai pengaruh dan mempunyai kemampuan lobi politik. Dari hasil Pemilu 2014 lalu, Partai Demokrat mempunyai 61 kursi atau setara dengan 11 persen.

"Pak SBY tinggal gandeng dua partai menengah, katakanlah PAN dan PKB. Jadi itu satu pasangan," katanya.

Sementara itu, Qodari menyebut Jusuf Kalla mempunyai keunikan. Meski bukan ketua umum partai politik, tetap mampu memengaruhi Pemilu 2019. Pengaruh JK dalam kapasitas politikus senior dan ketua umum organisasi besar.

"Pak JK secara resmi bukan ketua umum partai, tetapi Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI). Pak JK dengan senioritasnya, dengan lobi politiknya memiliki kemampuan untuk mendorong calon. Beliau kalau telepon ketua umum parti pasti diangkat. Apalagi ketuanya masih muda, junior dia di HMI, HIPMI, Kadin," tuturnya.

Dengan latarbelakang ketiga tokoh tersebut, Pemilu 2019 bisa diikuti lebih dari dua pasang calon presiden. "Ketiga orang ini punya kemampuan untuk memengaruhi konstelasi calon presiden 2019," katanya.

Survei Indo Barometer dilakukan pada 23-30 Januari 2018 di 34 provinsi seluruh Indonesia dengan melibatkan 1.200 responden. Dan menggunakan metode survei multistage random sampling dengan margin error survei plus minus 2,38 persen. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya