Megawati: Saya Ketua Umum Partai Terlama di Indonesia

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Sumber :
  • PDI Perjuangan

VIVA – Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia menetapkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendapatkan nomor urut tiga sebagai peserta Pemilihan Umum tahun 2019. Dalam sambutan, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, bercerita tentang perjalanan dalam menakhodai partainya sejauh ini.

"Tidak terasa saya ini rupanya ketua umum partai terlama di Indonesia," kata Megawati mengawali pidatonya seusai pengundian nomor parpol 2019 di KPU, Minggu malam, 18 Februari 2018.

Analisis Komunikasi Politik dalam Rencana Pertemuan Prabowo dengan Megawati

Megawati sempat meminta waktu sedikit lama untuk berbicara kepada panitia dan para hadirin yang datang. Sejumlah Ketum Partai Politik yang hadir pun mempersilakannya.

"Saya minta waktu lebih banyak Pak, sedikit saja. Saya kira teman-teman ketum bisa setuju. Hanya bermaksud untuk mengingatkan, kita sudah melakukan pemilu sebetulnya sejak tahun 1955. Pada waktu itu, KPU bernama panitia pemilihan Indonesia, jumlah partai 172, sampai akhirnya kita baru melaksanakan kembali tahun 1971, pemilihan umum namanya. Waktu itu saya baru mulai nyoblos," kata Megawati.

Sementara seiring perjalanan bangsa ini, partai-partai politik di Indonesia mulai berguguran alias hilang. Tapi hingga menjelang reformasi, masih bertahan tiga partai.

"Pada tahun 1971, partainya itu 10. Yang paling saya lihat sedikit itu 1977 sampai 1997, hanya 3 partai. Saya masih ingat, PDI, Golkar, dan PPP. PKB belum ada. Begitu masuk reformasi, maka yang namanya lembaga pemilihan umum itu berubah menjadi komisi pemilihan umum waktu tahun 1999. Partai permulaannya ada 48. Kemudian pada 2004 jadi 24, 2009 (meningkat jadi) 38, dan 2014 (menjadi)12, dan 2019 baru saja diselesaikan prosesnya (ada) 14 (partai)," kata Megawati.

Pidato Wajah dan Fisik di Gelora Bung Karno

Proses Kedewasaan

Mega mengartikan perjalanan pemilihan itu sebagai suatu proses kedewasaan bagi Indonesia. Karenanya, Megawati mengimbau agar segenap parpol yang ada, bisa menjaga kedamaian masyarakat dalam memilih.

Andri Arief Kritisi Luhut soal Pendukung Demokrat Minta Pemilu Ditunda

"Apa maksudnya? Saya merinding yang namanya cara pemilihan di republik tercinta Indonesia ini. Yang paling saya ingin ingatkan itu berarti kita berpemilu itu pemilihan umum, yang punya hak rakyat Indonesia, biarkan mereka memilih dengan baik," kata putri sulung Presiden Soekarno itu.

Presiden ke-5 RI itu juga mengingatkan agar KPU RI dapat menjalankan tugasnya secara baik, tidak lakukan tindakan yang mengarah kecurangan. Sehingga kedamaian dalam melakukan pemilu tetap terjaga.

"Dari pihak lembaga atau KPU, bisa jalankan kewajibannya dengan netral, berdiri secara mandiri, dan tentunya melihat proses demokrasi ini dapat dijalankan sebaik-baiknya, dan sekali lagi biarkan rakyat memilih dengan baik.

Sudah banyak persoalan yang kita hadapi, tidak perlu kita melakukan hal-hal yang sifatnya SARA, karena apa pun juga ini adalah demi kesejahteraan dan kebaikan rakyat Indonesia secara menyeluruh, supaya NKRI tetap berdiri dengan baik," kata Megawati. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya