Pak Dirman: Memimpin Harus Bikin Perubahan Drastis

Calon gubernur Jateng nomor urut 2 Sudirman Said saat berada di Banyumas.
Sumber :

VIVA – Pemimpin itu harus mampu membuat perubahan drastis. Karena, pemimpin memiliki segala yang dibutuhkan untuk melakukan itu.

Diah Warih Muncul di Bursa Cagub-Cawagub Jateng, Bersaing dengan Kaesang hingga FX Rudy

Pernyataan ini disampaikan calon gubernur Jateng nomor urut 2, Sudirman Said, saat bersilaturahim dengan sejumlah pimpinan dan pengurus partai pengusung Pak Dirman dan Mba Ida di Rawalo, Banyumas, Jateng, Jumat 23 Februari 2018.

"Kalau pemimpin tidak bisa melakukan perubahan, buat apa memimpin," kata Sudirman Said.

Sudirman Said Ungkap Timnas Amin Siap Gugat Hasil Pemilu 2024 ke MK

Hadir dalam kesempatan itu pimpinan dan pengurus Partai Gerindra, PAN, PKS, dan PKB Banyumas. Pak Dirman menyampaikan keyakinannya, menanggapi pesimisme sejumlah pihak terhadap janji kerjanya untuk memangkas kemiskinan dari 12,23 persen saat ini menjadi enam persen dalam jangka lima tahun masa pemerintahannya jika terpilih nanti.

Calon gubernur Jateng nomor urut 2 Sudirman Said saat berada di Banyumas.

Sudirman Said soal Rencana Pertemuan JK-Megawati: Itu Pribadi, Kita Tak Bisa Cawe-cawe

Pak Dirman menyakini bisa menunaikan janji kerjanya itu, meskipun ada yang menganggapnya mustahil. Sebab, dirinya sudah sering menjadi bagian dari perubahan yang mustahil.

Saat di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias, misalnya, bersama Kuntoro Mangkusubroto, dia telah berhasil menyelesaikan pembangunan lebih dari 125 ribu rumah penduduk dalam jangka waktu empat tahun.

"Kita berhasil membangun rumah lebih banyak dari rumah yang lenyap akibat tsunami. Membangun puskesmas lebih banyak dari yang ada, dan memperbaiki jalan-jalan menjadi lebih baik dari sebelum tsunami," katanya.

Kemudian, saat menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dia berhasil membubarkan Petral, perusahaan yang menjadi perantara impor BBM. Dengan pembubaran Petral negara bisa menghemat Rp12 triliun per tahun.

"Sebelumnya, pembubaran Petral dianggap hal yang mustahil. Karena ini, merupakan mafia migas yang dibeking orang-orang kuat. Tapi nyatanya, saat menjadi Menteri ESDM, saya bisa membubarkannya," kata Pak Dirman.

Menurur Pak Dirman, perubahan itu tergantung pada pemimpinnya. Jika pemimpinnya bersih, tidak memiliki kepentingan pribadi, perubahan dengan mudah bisa dilakukan.

Tetapi, bila pemimpinnya memiliki kepentingan pribadi dan kelompok, maka perubahan dan perbaikan menjadi musykil, sulit dilaksanakan. Karenanya, bersama pasangannya, Ida Fuaziyah, Dirman sudah bertekad menciptakan pemerintahan yang bersih, yang bebas korupsi.

Segala janji kerjanya, termasuk membuka lima juta lapangan kerja, dan mencetak satu juta wirausahawan perempuan, hanya bisa dilakukan jika ada pemerintahan yang bersih. "Kami ingin membuat Jateng, mukti tanpa korupsi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya