- ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
VIVA – Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didorong maju sebagai bakal calon wakil presiden untuk Pilpres 2019. Meski punya basis massa Nahdlatul Ulama (NU), figur Cak Imin dinilai belum bisa menyatukan suara Nahdliyin.
Pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman, menganalisis sejak Orde Baru hingga pasca Reformasi, Nahdliyin tak bisa dikapitalisasi secara tunggal atau parpol.
"Makanya berkaca dari sejarah afiliasi politik warga NU, saya kira Cak Imin sulit. Karena sejak Orde Baru, pasca Reformasi, politik warga NU tak bisa dikapitalisasi," kata Airlangga kepada wartawan, Jumat, 23 Februari 2018.
Dia menyebut beberapa kader NU saat ini tersebar dan tak hanya di satu parpol. Contohnya antara lain Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romi hingga calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Khofifah juga punya potensi untuk mengarahkan afiliasi politik dari Muslimat NU. Belum lagi Yenny Wahid yang punya pengaruh besar di kalangan muda NU," jelasnya.
Hal senada disampaikan pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno. Dia menekankan secara alamiah, NU diklaim tak pernah berpolitik sehingga membebaskan setiap kadernya untuk beralifiasi ke parpol mana pun.
"Banyak kader-kader NU yang tersebar di parpol lain maupun partai Islam lain yang bukan hanya PKB. Ada Romahurmuziy di PPP," tutur Adi.
Keluarga Gus Dur
Catatan lain, menurut Adi, faktor Cak Imin yang pernah punya masalah dengan keluarga pendiri PKB, Abdurahman Wahid alias Gus Dur. Dengan kejadian ini, tak bisa diklaim suara NU akan ikut mendukungnya.
"Sejak saat itulah, suara internal NU tak bisa diklaim hanya menjadi domain PKB. Bahkan banyak kader NU yang apolitis," ujar Adi.
Baca: Siapa Cawapres yang Dipilih? Ini Jawaban Jokowi
Pengalaman pernah berseteru dengan komunitas Gus Durian juga menjadi catatan lain Cak Imin. Kecuali, bila Cak Imin menjalin komunikasi yang baik dengan putri Gus Dur yaitu Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid. "Itu bisa didamaikan bila Cak Imin bisa rekonsiliasi dengan Yenny Wahid," tuturnya. (ase)