- Istimewa
VIVA – Elite kepengurusan Partai Hanura menemui Ketua DPR Bambang Soesatyo. Tujuannya ingin melobi Bamsoet agar perombakan yang dilakukan kubu Oesman Sapta Odang alias Oso bisa ditunda.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura kubu Sarifuddin Sudding, Dadang Rusdiana mengatakan, sebaiknya perombakan fraksi di DPR dan MPR kembali ke status quo. Alasannya, internal Hanura masih dalam proses hukum yaitu gugatan ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN).
"Di Hanura masih ada konflik internal. Kepada pimpinan DPR untuk menunda apa pun yang dimintakan berbagai pihak. Ini masih berstatus status quo," kata Dadang di gedung DPR, Jakarta, Senin, 26 Februari 2018.
Ia menjelaskan di satu sisi Ketua Dewan Pembina Hanura Wiranto sejauh ini terus berupaya melakukan musyawarah untuk menyelesaikan konflik. Di sisi lain, saat ini ada proses hukum yang sedang berjalan.
"Kami sedang gugat di PTUN. Maka kami minta setiap permintaan reposisi menunggu PTUN karena kita berproses di PTUN," kata Dadang.
Baca Juga: OSO Rombak Fraksi Hanura di DPR, Sudding Cs Dibabat
Dadang meminta kembali pada posisi status quo karena kedua pihak belum juga menyelesaikan konflik. Hingga kini partainya masih terus menggunakan cara musyawarah dan hukum. Kata dia, pimpinan DPR pun menerima siapa pun atas persoalan ini untuk diajak berkomunikasi. Tapi, ia tak tahu apa yang nanti akan diputuskan dalam rapat pimpinan.
"Tetapi kami kan berupaya komunikasi politik berjalan. Ini untuk kebaikan semua, bukan hanya kebaikan Hanura. Bagaimana seharusnya lembaga negara memutuskan sesuatu berdasarkan prinsip-prinsip keadilan," kata Dadang.
Sebelumnya, Oso mengubah susunan fraksi di DPR dan MPR. Tak hanya fraksi, susunan Kapoksi komisi juga dirombak. Hanura memang sedang mengalami dualisme kepemimpinan. Wakil Ketua Umum Daryatmo dipilih elite kepengurusan Hanura kubu Sarifuddin Suding untuk menjadi Ketua Umum tandingan Oso. (ase)
