Rawan di Tahun Politik: Uang, Hoax, dan SARA

Polisi memperlihatkan para tersangka penyebar hoax di Markas Polda Jawa Timur di Surabaya pada Jumat, 2 Maret 2018.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Komisi II DPR menyambut baik pengusutan kelompok penyebar hoax Muslim Cyber Army (MCA) oleh kepolisian. Ketua Komisi II Zainuddin Amali meminta kelompok ini diusut sampai ke akar-akarnya. Kelompok ini dianggap bisa mengganggu berbagai pelaksanaan agenda politik nasional ke depan.

Tanggapi Berita Hoax, Depe: Setiap yang Viral, di Situ Ada Dewi Perssik!

"Karena ini akan berimbas kepada pelaksanaan Pilkada, Pileg dan Pilpres," kata Amali di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 5 Maret 2018.

Amali menyebut penyebaran hoax adalah salah satu kerawanan dalam Pemilihan Kepala Daerah serentak di 2018. Hal itu menurutnya terbukti dengan penangkapan kelompok MCA.

Dikabarkan Meninggal Dunia, Gilang Dirga Tak Marah, Kenapa?

"Dan Polri bilang sedang mengejar aktor intelektual dan pendukung dananya," ujar politikus Golkar ini.

Selain penyebaran hoax, Amali juga menyebutkan kerawanan lain seperti politik uang dan sentimen suku, ras, agama dan antargolongan atau SARA. Tiga hal ini katanya harus diwaspadai terus.

Heboh, Warga Tasikmalaya Diterpa Berita Hoax Kiai Tewas Bersimbah Darah

"Jadi indeks kerawanan Pilkada yang dilansir oleh Bawaslu termasuk itu. Jadi ada politik uang, kemudian ada hoax, kemudian ada SARA. Tiga itu. Politik identitas lah. Itu yang kita waspadai pada Pilkada 2018 dan juga ke Pileg dan Pilpres yang akan datang," kata Amali.

Seperti diketahui, kelompok MCA diduga melakukan kejahatan dengan melempar isu provokatif di media sosial. Beberapa isu krusial yang dimunculkan seperti kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI), penculikan ulama atau kiai hingga penyerangan terhadap nama baik Presiden, serta tokoh-tokoh tertentu. (one)

Raffi Ahmad.

Raffi Ahmad Geram Dituduh Lakukan Pencucian Uang, Begini Responnya

Raffi Ahmad lagi-lagi harus menghadapi kabar yang tidak menyenangkan. Pria yang sering disebut sebagai Sultan Andara ini dituduh terlibat dalam pencucian uang.

img_title
VIVA.co.id
2 April 2024