- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA – Presiden Joko Widodo kembali meninjau proyek transportasi massa dengan mengajak pimpinan partai politik pendukungnya. Jokowi mengajak Ketua Umum DPP Nasdem, Surya Paloh, saat meninjau angkutan massal cepat atau mass rapid transit/MRT Jakarta yang sudah hampir rampung.
Elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pun memberikan respons. Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Parreira mengatakan, adanya Surya Paloh saat Jokowi meninjau proyek MRT wajar dan tak ada persoalan.
"Sebenarnya biasa saja. Presiden mau ajak siapa saja, wajar. Kadang, perlu bicara dengan seseorang sambil kerja, meninjau, sambil libur, sambil makan. Menurut saya, ini soal gaya Pak Jokowi," kata Andreas dalam pesan singkatnya kepada VIVA, Kamis 8 Maret 2018.
Andreas pun meminta momen Surya Paloh menemani Jokowi, tidak diisukan terlalu melebar. Ia tak menampik, karena tahun ini merupakan tahun politik.
"Tahun politik itu hanya istilah. Tetapi, yang namanya politisi, ya sebagian besar aktivitasnya seharusnya punya nilai politis dalam arti yang moderat," jelas Andreas.
Ia menegaskan, sebagai kepala negara, Jokowi dinilai sudah memahami gaya komunikasi politik yang sesuai. "Pak Jokowi memahami betul cara berkomunikasi politik, tanpa harus selalu dengan kalimat-kalimat retorik ke publik," tuturnya.
Jokowi meninjau proyek MRT pada Rabu kemarin, 7 Maret 2018, ditemani Surya Paloh dan Gubernur DKI Anies Baswedan. Selain itu, ada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Baca: Mesranya Jokowi-Cak Imin Saat Resmikan Kereta Bandara
Saat meninjau, keduanya mendapat penjelasan dari petugas MRT mengenai fungsi dari sejumlah lokasi di stasiun.
Paloh sesekali mengomentari fasilitas umum transportasi bawah tanah yang akan menjadi yang pertama di Indonesia itu.
Jokowi-Paloh mulai meninjau proyek pada pukul 15.00 WIB. Tinjauan baru saja tuntas pada 16.30 WIB.
