Persiapan Deddy Mizwar Hadapi Debat Ridwan Kamil

Dedy Mizwar
Sumber :
  • Erik Hamzah/ Bekasi

VIVA – Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mempunyai persiapan berbeda menjelang debat publik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat, dibandingkan lawan beratnya Ridwan Kamil yang mempersiapkan mental.

Untung Rugi Pilkada Langsung dan Tak Langsung

Deddy menuturkan, modal pengalaman sebagai wakil gubernur Jawa Barat sejak 2013 dengan menjalankan program pembangunan di pelosok-pelosok Jawa Barat akan menjadi modal saat debat.

Yang menjadi penekanan, lanjut Deddy, program dan solusi yang ditawarkan sesuai fakta dan bukan janji pepesan kosong.

Pilkada ala Orba

"Artinya yang bisa kita lakukan dan tidak perlu bohong. Tapi menjawab isu-isu strategis tentang pengangguran, kemiskinan, generasi dan mendorong potensi daerah," ujar Deddy, Sabtu 10 Maret 2018.

Deddy memastikan, tim pemenangan yang ikut mempersiapkan materi debat, fokus membuat jawaban yang riil berdasarkan permasalahan di Jawa Barat.

Aher Mangkir Pemeriksaan KPK soal Kasus Meikarta

"Ya jangan (bohong), enggak boleh. Ini yang realistis tapi langsung yang menjawab isu strategis. (solusi) Yang lain juga banyak, cuma yang langsung menjawab kebutuhan masyarakat yang mana nih," katanya.

Deddy menambahkan, dalam persiapan debat publik, pihaknya juga melibatkan akademisi dan profesional.

"Ekonomi, politik, keamanan dan segala macam kita bahas dengan tim, kira-kira apa yang bisa diatasi. Ada beberapa orang ahli dengan latar belakang. Kita dapat pertanyaan apa, kita enggak tahu. Ya kita bahas semuanya udah karena ada sesi menanggapi kan, kita bahas dari berbagai aspek," katanya.

Deddy Mizwar dalam keikutsertaannya di Pilgub Jawa Barat 2018, menjanjikan sembilan program nyata dan berkelanjutan untuk pembangunan Jawa Barat, yakni

1. Penyediaan air baku untuk air minum dan irigasi pada setiap daerah rawan air
2. Penyediaan listrik untuk rakyat pada daerah yang belum terjangkau pelayanan listrik
3. Penyediaan pangan dan makanan tambahan bergizi untuk daerah rawan pangan dan masyarakat penyandang gizi buruk
4. Pembangunan ruang kelas baru dan pemerataan layanan pendidikan hingga pendidikan tinggi
5. Pelayanan uji kompetensi, sertifikat keterampilan / keahlian dan pemagangan kerja bagi pencari kerja dan kaum buruh
6. Pembangunan puskesmas rawat inap dan penyediaan tenaga medis berdasarkan kebutuhan daerah
7. Percepatan pertumbuhan wirausaha baru dan layanan akses modal
8. Pertumbuhan ekonomi dengan mendorong daya saing melalui pariwisata berbasis budaya
9. Pengelolaan tata ruang, lingkungan hidup dan infrastruktur termasuk rehabilitasi rumah tidak layak huni. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya