Soal Capres, Partai Berkarya Tahu Diri

Konferensi Pers Partai Berkarya
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yunisa Herawati

VIVA - Partai Berkarya lolos sebagai salah satu peserta Pemilu 2019. Tak lama kemudian, mereka berganti kepemimpinan. Kini, partai itu dipimpin oleh Putra almarhum mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.

Partai Berkarya Tommy Soeharto Menang Banding Melawan Menkumham

Sebagai partai baru, Berkarya tidak menetapkan target yang muluk-muluk. Dalam hal pemilihan presiden pun mereka tidak sesumbar, misalkan langsung menetapkan Tommy sebagai capres atau merapat ke penguasa.

"Kami fokus di legislatif," kata Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang, saat dihubungi VIVA, Senin 12 Maret 2018.

Ketika Parpol Kecil di Luar Parlemen Tolak PT 5 Persen

Badaruddin mengakui, partainya belum bisa mencalonkan capres sendiri, kecuali ada partai lain yang mempunyai hak bersedia mengusung Tommy. "Alhamdulillah. Tapi peluangnya kurang," ujarnya.

Karena itu, dalam konteks Pilpres 2019, mereka belum memihak siapa pun. Namun, komunikasi tetap mereka bangun ke semua pihak.

Partai Berkarya Tolak Aturan Ambang Batas Parlemen Berjenjang

"Masih menjajaki, komunikasi dengan parpol-parpol lain. Hampir semuanya," katanya.

Apakah termasuk berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo, Badaruddin menjawab sejauh ini belum ke sana. "Belum terpikirkan," katanya.

Setelah Tommy Soeharto resmi menjabat sebagai ketua umum, mereka akan segera mendaftarkan pengurus baru ke Kementerian Hukum dan HAM. Tujuh hari setelah keterpilihan Tommy.

Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan diri untuk pendaftaran calon anggota legislatif. Badaruddin mengatakan saat ini, target Partai Berkarya dalam Pemilu 2019 adalah bisa meraih satu kursi di setiap dapil.

"Parameternya pusat, satu dapil satu kursi. Kalau ada 80 dapil, berarti 80 kursi. Itu 13,7 sekian persen," tutur Badaruddin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya