PPP: Poros Ketiga Hanya Basa Basi Politik

Ketua Umum DPP PPP, Romahurmuziy
Sumber :
  • Dok. PPP

VIVA – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy menyatakan tidak akan pernah ada poros ketiga, seperti yang saat ini ramai diwacanakan.

Bank Dunia Mengubah Batas Garis Kemiskinan pada Tahun 2022

"Poros ketiga itu tak akan ada, itu hanya bagian dari basa basi politik yang hampir dipastikan tidak ada," kata Romi usai bertemu para peneliti di fraksi PKS, DPR RI, Jakarta, Selasa 13 Maret 2018.

Romi menjelaskan, poros ketiga dianggap basa basi karena akan mungkin terjadi bila Gerindra dan PKS benar benar membuat poros sendiri. "Seperti yang biasa diungkapkan partai partai itu bersatu dan bila salah satu tidak, maka tidak akan terbentuk," ujarnya.

Kemiskinan Ekstrem Musuh Bersama Bangsa Indonesia

Selanjutnya sinyal politik yang disampaikan partai Demokrat saat Rapimnas di Sentul. Bahkan dalam Rapimnas tersebut, partai Demokrat mengundang Presiden Jokowi untuk membuka.

"Sinyal yang telah terbentuk oleh Demokrat dengan mengundang pak Jokowi di Rapimnas kemarin, itu sudah sangat 90 persen katakanlah mendukung Pak Jokowi," jelasnya.

Hadapi Pemilu 2024, PPP Dapat Tambahan Energi Baru

Kemudian hal lain yang membuat pembentukan poros ketiga tidak mungkin terjadi adalah aktor politik pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 masih sama.

"Dulu saya Sekjen PPP sekarang Ketum, pak Zul dulu Sekjen PAN sekarang Ketum pak SBY masih Ketum kan tidak ada yang berubah," ujarnya.

Atas dasar itu sebenarnya sikap partai politik menghadapi 2019 sudah dapat terbaca. "Hanya pak SBY saja yang sudah menentukan sikap. Kalau yang kemarin abstain, sekarang akan mengusung," ucapnya.

Atas dasar itu, Romi berani menyimpulkan bahwa pemilihan Presiden 2019 nanti hanya akan diikuti oleh dua poros. "Akan rematch. Saya meyakini, tinggal cawapres," katanya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya