Demokrat Yakin Bila Hanya Jokowi dan Prabowo Ada Kerusuhan

Jokowi Widodo dan Prabowo Subianto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Partai Demokrat masih ingin mewujudkan poros ketiga dalam pemilihan presiden 2019, di luar Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Karena itu, komunikasi masih terus dijalani kepada partai di luar pendukung pemerintah.
 
Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, bahkan menilai, bila hanya dua calon akan bisa memperuncing gesekan di masyarakat.

Jusuf Kalla Nilai Pertemuan Jokowi-Prabowo Damaikan Politik Bangsa

"Gambaran saya, kira-kira akan terjadi perpecahan serius bangsa ini, situasi anarki dan mungkin kericuhan di mana-di mana. Itulah yang bisa saya bayangkan, terjadi bila melihat kerasnya perbedaan antara pendukung kedua belah pihak saat ini," kata Ferdinand, Jumat 16 Maret 2018.

Ferdinand menilai, para elit harus bisa memikirkan dampak ini dan memberi solusi ke depan. Dia menyebut, salah satu solusi itu adalah membuat poros calon yang baru.

#03PersatuanIndonesia Sinyal Baik Pertemuan Jokowi-Prabowo

"Solusinya apa? Hemat saya, harus ada saluran politik baru, yaitu poros baru ketiga dalam pilpres 2019 nanti," ujarnya.

Menurut Ferdinand, poros ketiga bisa mendinginkan suasana panas masyarakat yang terbelah antara pendukung Jokowi dan Prabowo.

Usai Putusan MK, Jokowi Beri Pidato di Kediaman Ma'ruf Amin

"Poros ini akan menjadi poros penengah dan menjadi alternatif bagi publik yang tidak ingin melihat kondisi bangsa menurun, karena perseteruan tak kunjung usai," kata Ferdinand.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan pernah menyampaikan terbentuknya poros ketiga merupakan 'keajaiban'. Hal senada juga diutarakan oleh para politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa.

Sidang gugatan sejumlah calon legislatif Partai Gerindra.

Ajukan Saksi Tambahan, Putusan Gugatan Mulan Jameela Cs Ditunda

Mulan Jameela dan beberapa caleg menggugat Partai Gerindra.

img_title
VIVA.co.id
12 Agustus 2019