- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA – Politikus Partai Keadilan Sejahtera, Nasir Djamil, yakin bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto akan mengambil calon wakil presiden dari kalangan sipil.
Meskipun sebenarnya, ia juga mempertanyakan pentingnya pembagian atas dua kelompok yang saling bertentangan atau dikotomi soal sipil dan militer.
"Kalau misalnya Pak Prabowo militer, tentu ya Pak Prabowo itu akan menginginkan wakilnya itu orang sipil. Tetapi, apa masih relevan juga mendikotomikan latar belakang sipil dan latar belakang militer, atau sebagainya," kata Nasir di gedung DPR, Jakarta, Selasa 27 Maret 2018.
Nasir mengaku belum mengetahui siapa cawapres yang akan diusung Partai Gerindra. Adapun soal nama yang ditawarkan PKS, masih ada sembilan nama yang sudah dideklarasikan.
"Saya pikir, tentu saja agak beda antara pilpres dan pileg digabung. Tentu, partai-partai dalam waktu dekat ini, paling tidak tiga bulan ke depan itu sudah harus ada nama-nama untuk meningkatkan elektabilitas partainya," kata Nasir.
Saat ditanya soal sosok Anis Matta yang disebut berpeluang menjadi cawapres Prabowo, ia menjelaskan, sembilan nama bakal cawapres sudah diminta meningkatkan elektoralnya.
"Tentu, itu akan mengerucut ke lima nama, dua nama, atau satu nama," kata Nasir.
Pertengahan April ini, Partai Gerindra akan mendeklarasikan Prabowo menjadi capres. Nama-nama cawapres pun beredar di antaranya Anies Baswedan, Tuan Guru Bajang, Anis Matta, dan Gatot Nurmantyo. (asp)