Rajin Bela Jokowi, PSI Disebut Membebek ke Penguasa

Elite Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie (kiri).
Sumber :
  • Rifki Arsilan/VIVA.co.id.

VIVA - Sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang cenderung sering membela Jokowi dinilai oleh Pengurus Pusat Satuan Relawan Indonesia Raya (PP Satria) sebagai bentuk oportunis. Bentuk oportunis tersebut bertujuan untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas PSI jelang 2019.

"Itu mereka kan cari sensasi saja. Biar populer," kata Ketua Umum PP Satria Moh. Nizar Zahro kepada VIVA, Senin, 2 Maret 2018.

Baca juga:

Jokowi Dikritik Politikus Gerindra, PSI Membela

Ini Tampang Asli Pria yang Mau Santet Prabowo

Menanti Debat Fadli Zon Vs PSI soal Pemimpin Plonga-plongo

Politikus yang juga anggota DPR ini menyinggung sebagai partai yang katanya memprioritaskan anak muda, harusnya bisa kritis terhadap kondisi sosial ekonomi politik. Bukan malah justru membebek ke penguasa.

"Kalau kita melihat, ciri khas anak muda kan kritis terhadap penguasa. Ciri khas itu tidak terlihat. Malah membebek ke penguasa," tuturnya.

Hadir di Sidang Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Hartarto Jelaskan Arahan Jokowi

Padahal, kata Nizar, anak anak muda zaman dahulu sangat kritis terhadap penguasa. Seperti misalnya anak anak muda angakatan 60-an yang sangat kritis terhadap pemerintahan Orde Lama.

"Begitu pula anak-anak muda angkatan 80-an yang sangat kritis terhadap pemerintahan Orde Baru. Nah, PSI ini kan katanya partai anak muda. Anak muda ya harus kritis terhadap penguasa," kata Ketua DPP Partai Gerindra tersebut.

Menko PMK Muhadjir Effendy Pastikan Hadir jadi Saksi di MK, Sudah Dapat Izin Jokowi

Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia mengecam isi Twitter Fadli Zon, Wakil Ketua DPR dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang menyatakan Indonesia membutuhkan pemimpin seperti Vladimir Putin dan bukan pemimpin yang banyak ngutang, dan planga plongo. Walau tidak secara jelas menyebut nama, mereka menilai tweet tersebut secara jelas diarahkan untuk melecehkan Presiden Jokowi. (ase)

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dengan keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism Financing (FATF), dapat terus

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024