Touring Naik Motor, Jokowi Disebut Pencitraan

Presiden Jokowi mengendarai motor chopper ke Pelabuhan Ratu.
Sumber :
  • Instagram @bengaltea

VIVA – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, mengkritik gaya Presiden Joko Widodo saat kunjungan ke Sukabumi, Jawa Barat, Minggu, 8 April 2018.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

Seperti diketahui, Jokowi ditemani beberapa menteri dan puluhan biker melakoni touring di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, dengan motor chopper-nya yang belum lama ia beli.

Aksi Presiden yang dianggap ingin lebih dekat dengan generasi milenial itu justru hanya menjadi ajang pencitraan. Menurut Mardani, Presiden sebaiknya melakukan tugasnya, dengan kekuasannya dan anggaran yang dimiliki, Presiden bisa berbuat lebih banyak untuk kesejahteraan rakyat.

Sekjen PDIP soal Teman Megawati di Open House: Yang Tunjukkan Komitmen Indonesia Bukan Bagi Keluarga

"Buat saya, naik motor itu kasihan orang, dengan membaca baju levisnya itu rakyat sejahtera. Apa lihat motornya rakyat bahagia? Saya menyatakan itu pencitraan," kata Mardani di gedung DPR, Jakarta, Senin, 9 April 2018.

Mardani menegaskan PKS tidak dalam posisi yang memiliki bujet, pasukan, dan kekuasaan seperti Jokowi. Ia pun mempersilakan Jokowi melakukan tugasnya ketimbang sibuk mengemas tampilan luarnya.

Cerita Warga Hadiri Open House Jokowi: Motoran ke Istana dari Jam 1 Pagi, dan Boyong Sekeluarga

"Kalau tugasnya dilakukan dengan baik beliau bukan cuma dipilih, didoakan oleh seluruh penduduk Indonesia," kata inisiator #2019GantiPresiden.

Sementara itu, mengenai kontroversi gerakan #2019GantiPresiden, Mardani mengaku bersyukur kalau hashtag tersebut ternyata viral. Sebab, ia hanya melakukan tugas. Hasilnya ia serahkan pada Tuhan.

"Viral itu bukan tujuan. Tujuannya mengedukasi masyarakat agar 2019 ini jangan pilih pemimpin karena sederhananya, karena blusukannya, karena gantengnya. Tapi karena integritasnya karena kapasitasnya," kata Mardani.

Ia pun merasa senang dengan pidato Jokowi yang berapi-api dalam sejarah Jokowi berbicara. "Kami malah senang keluarkan semua kemampuan yang terbaik, justru jawab dan hadapi semua gitu, ketimbang naik motor," kata Mardani.

Menurutnya, hashtag tersebut sebenarnya tak ada artinya. Oleh karena itu, Jokowi diminta tak perlu takut kalau pemerintah memenuhi semua janjinya.

"Menunaikan semua kewajibannya, memberikan kenyamanan kepada masyarakat. Kalau janji enggak dipenuhi, kemudian prestasi biasa, kemudian kehidupan dikatakan lebih buruk daripada sebelumnya, ini akan jadi bola salju besar," terang politikus PKS ini.

Ia pun merasa senang dengan pidato Jokowi yang berapi-api mengomentari kaus #2019GantiPresiden.

"Kami malah senang keluarkan semua kemampuan yang terbaik, justu jawab dan hadapi semua gitu ketimbang naik motor," kata Mardani. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya