Kampanye Terselubung PDIP, Gus Ipul Dilaporkan ke Bawaslu

Pasangan Gus Ipul-Puti Guntur diadukan ke Baswalu Jatim
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA – Rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun ke-45 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Lapangan Tambaksari Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu lalu, 8 April 2018, berbuntut protes. Sebab, acara disisipi kampanye pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Timur yang diusung PDIP, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul-Puti Guntur.

Gus Ipul Sarankan PKB Sowan ke Rais Aam dan Ketum PBNU: Minta Nasihat Gitu

Aduan dugaan pelanggaran kampanye itu disampaikan Bagus Balghi dan kawan-kawan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur, Surabaya, pada Kamis 12 April 2018. Dia mengakui, langkah aduan itu mewakili calon pemilih generasi millenial.

HUT PDIP itu digelar dengan format jalan sehat dan dihadiri ribuan kader partai Banteng Bermoncong Putih itu. Calon Gubernur Jatim nomor urut dua, Gus Ipul juga hadir. Pedangdut yang mempopulerkan jingle Gus Ipul-Puti, Via Vallen, tampil menghibur. Bagus mengaku juga hadir di acara tersebut.

Gus Ipul Sindir PKB Belum Beri Selamat ke Prabowo-Gibran: Apresiasi Pilihan Rakyat Itu Penting

"Kebetulan waktu itu saya dan teman ikut serta dalam acara tersebut. Kami datang untuk melihat Via Vallen. Ternyata, di sana disisipi kampanye untuk Gus Ipul-Puti. Sehingga, kami melihat adanya indikasi pelanggaran dari paslon nomor urut dua," kata Bagus kepada wartawan.

Menurut dia, kegiatan itu bukan murni HUT PDIP. Setidaknya tiga indikator, dinilai dia sebagai pelanggaran kampanye. Pertama, adanya kupon yang diberikan kepada peserta dengan gambar paslon nomor urut dua, Gus Ipul-Puti Guntur.

Gus Ipul Bicara soal Pergantian Cak Imin dari Ketua Umum PKB: Harus Regerenasi

"Jadi, ini bukan pure HUT PDIP, tetapi sudah menjadi ajang kampanye," lanjutnya.

Kedua, kata Bagus, hadiah yang dilombakan melampaui nilai yang ditentukan Peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2017, yakni lebih dari Rp1 juta. "Ada hadiah 10 sepeda motor dan hadiah lainnya yang ditaksir mencapai hampir Rp200 juta. Itu bentuk pelanggaran dan akan memengaruhi masyarakat Jatim dalam memilih," ujarnya.

Kemudian ketiga, Bagus menilai, adanya pelanggaran, yakni banyaknya atribut paslon nomor urut dua di lokasi acara. Gus Ipul juga diarak dengan replika banteng dan bergaya dua jari.

"Bawaslu harus tegas. Bagi kami, cara-cara kampanye terselubung seperti itu tidak memberikan pendidikan politik yang baik. Ini telah mencederai komitmen para calon," katanya.

Menanggapi itu, Ketua Bawaslu Jatim, Mohammad Amin mengatakan, akan mempelajari dulu bukti formil maupun materiil yang diadukan pengadu. Ia mengatakan, akan mendalami bentuk laporan tersebut.

"Saya lagi rakor di Malang, jadi belum bisa melihat rinci isi laporannya," ujarnya dikonfirmasi wartawan, Jumat 13 April 2018. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya