Alasan Hendropriyono Pensiun dari Politik dan Ketum PKPI

Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), AM Hendropriyono
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wibowo Armando

VIVA – Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia atau PKPI, Hendropriyono menyatakan akan pamit dari kancah politik nasional. Ia merasa tugasnya sudah cukup dengan memimpin PKPI lolos sebagai peserta Pemilu 2019.

Prabowo Subianto Tiba-tiba ke Rumah Hendropriyono

"Saya pribadi sudah merasa cukup, dan cukup untuk mengabdi di belantika politik nasional," kata Hendro di gedung KPU RI Jakarta, Jumat 13 April 2018.

Hendro mengungkapkan, ia sudah pernah menjabat beberapa posisi, salah satunya menteri di era Presiden Soeharto hingga BJ Habibie.

Mahfud MD: Keputusan Sudah Ada, Negara Harus Terus Jalan

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini pernah menjabat Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan Republik Indonesia (1996-1998).

Karir Hendro di pemerintahan, juga pernah memangku jabatan Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (PPH) dalam Kabinet Pembangunan VII dan menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan PPH dalam Kabinet Reformasi Pembangunan.

M Taufik Bantah Pendukung Prabowo-Sandi Ikut Serta dalam Aksi 22 Mei

"Saya sudah tiga kali menjadi menteri, dan ketika itu belum pernah bergabung bersama dengan partai politik. Sekarang, saya dapat pengalaman di partai politik, susah payah setengah mati saya baru tahu. Oh ini lah parpol, dan pengalaman pertama dan terakhir," ujarnya.

Kemudian, Hendro menambahkan dengan berbagai jabatan birokrat serta politik tersebut, telah memberi banyak pengalaman dan pemahaman mengenai kondisi Indonesia.

"Lengkaplah sudah kacamata saya untuk melihat bagaimana bobot dan kualitas penyelenggara negara. Bagaimana bobot kualitas dan martabat kita semua," jelasnya.

Partai Hendropriyono, PKPI dukung Jokowi Presiden

Selain itu, alasan lain yang membuat dirinya pensiun dari Ketua Umum PKPI, karena faktor usia.

"Saya mohon, karena bulan depan usia saya 73 dan mau 74, enough is enough. Kalau tidak mau berhenti, jadi nanti diberhentikan oleh Tuhan," ujarnya.

Selanjutnya, dia mengingatkan amanat partai bahwa ada perjuangan untuk memenangkan Joko Widodo sebagai Presiden dalam Pemilu 2019.

"Pelajaran berharga dan menjalani perjuangan luar biasa seperti hadapi topan dan badai, dan kita sampai akhirnya di seberang sini. Saya sebagai kapten kapal di PKPI, sudah sampai seberang sini," jelasnya.

Hendro mengatakan, kembali bahwa PKPI akan menggelar kongres untuk mencari penggantinya sebagai ketua umum.

"Saya turun dan serahkan kepada kongres, supaya PKPI melakukan kongres luar biasa sesegera mungkin dan mencari pengganti saya," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya