Rommy: Kalau Enggak Bisa Capres ya Cawapres

Ketua Umum DPP PPP, Romahurmuziy.
Sumber :
  • Dok. PPP

VIVA – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mohammad Romahurmuziy alias Rommy mengingatkan untuk mengusung capres-cawapres harus memiliki 20 persen kursi di DPR atau 112 kursi. Sedangkan saat ini, partainya hanya memiliki 39 kursi saja.

Rektor Pakuan: Klaim Menang Pilpres 2019 Agar Disikapi Hati-hati

"Pemilu 2014 tidak ada satu pun yang ada di atas 112. Tidak ada yang mengusung sendiri, jadi harus berkoalisi. Ini persoalan," kata Rommy dalam acara Munas Alim Ulama PPP di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 13 April 2018.

Rommy menuturkan situasi itu membuat koalisi pengusungan capres-cawapres menjadi sangat cair. Koalisi diperlukan untuk Pilpres 2019 mendatang.

PKB Mengadu ke KPU Lamongan

"Pada saat yang sama kita butuh koalisi untuk pilpres, tapi kita juga berkompetisi di atara kita. Mitra yang saling bersaing, kompetitif. Bermitra untuk pengusungan eksekutif, tapi bersaing di legislatif," ujarnya.

Rommy melanjutkan pada kenyataannya partai-partai Islam tidak bisa berkumpul. Sejarah partai-partai Islam juga menunjukkan situasi serupa yaitu di antara partai Islam sulit bersatu.

Duh, Kantor Jurdil2019.org Diintai Orang Tak Dikenal

"Itu belum pernah terjadi. Ini namanya kompetifif partership. Koalisi antar partai yang tidak satu segmen. Parpol cenderung berkumpul meskipun alas politiknya berseberangan," katanya.

Rommy menegaskan bahwa itu terjadi di sejarah kepartaian dan perpolitikan Indonesia. Dan menariknya tidak membuat mereka berebut pemilih.

"PNI zaman orla, koalisi sama NU. Segmen tidak bersinggungan. PSI dan Masyumi berkoalisi, segmennya tidak bersinggungan," jelas Rommy.

Oleh karena itu, Rommy mengemukakan bahwa koalisi yang dibangun PPP di berbagai kesempatan, termasuk di Pilkada Jateng sekarang ini selalu dengan partai berhaluan nasionalis. Kondisi itu membuat mereka sering disebut sebagai partai semangka.

Luar hijau, dalam merah. Saling tidak bersinggungan. Justru makin kuat. Ini yang terbentuk dalam kontestasi hari ini. Mau tidak mau koalisi," kata anggota Komisi Keuangan DPR tersebut.

Karena berkoalisi dengan partai lain, Rommy pun memahami bahwa PPP tidak bisa menang-menangan. Misalnya harus mendapat posisi pertama dalam suatu pencalonan baik di pilkada, atau pilpres.

"Kalau nggak bisa dapat semua sebagian ya kita tidak tolak. Kalau kita enggak bisa cagub, dapat cawagub. Kalau enggak bisa cabub, ya cawabub. Kalau enggak bisa capres ya calon wakil presiden," demikian Rommy.
    

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya