Pilpres 2019, Pertaruhan Terakhir Prabowo

Prabowo Subianto saat kampanye dalam Pilpres 2014.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA - Partai Gerindra memang sudang memberikan mandat kepada Prabowo Subianto untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2019. Namun, siapa cawapres yang akan mendampingi mantan Panglima Kostrad itu masih belum jelas.

Softbank Batal Investasi di IKN, Fraksi PKS: Jangan Perbesar APBN

Padahal, partai yang selama ini bekerjasama dengan mereka, PKS, sudah menyodorkan 9 nama. Tapi Prabowo dan juga elite Gerindra masih saja tidak bisa menjamin akan mengambil salah satu sebagai cawapres.

Mengapa Prabowo terkesan gamang dalam pencapresannya ini? PKS pun membuka kemungkinan meninggalkan mereka dan menjalin koalisi dengan partai lain untuk mengusung capres-cawapres sendiri. Bahkan, salah satu kader PKS, Nasir Djamil, menyebut Prabowo kehabisan logistik sehingga sulit untuk maju di gelanggang pilpres lagi.

Bagaimana Gerindra menanggapi situasi ini?

"Pilpres 2019 adalah pertaruhan terakhir Pak Prabowo. Beliau pasti berhitung sangat hati-hati atas segala kemungkinan, termasuk dalam menentukan cawapres," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Nizar Zahro, saat dihubungi VIVA, Senin, 16 April 2018.

Dicopot dari Wakil Ketua DPRD DKI, Begini Kata Abdurrahman Suhaimi

Karena itu, Nizar berharap keputusan Prabowo mengenai cawapres nantinya menguntungkan semua pihak, terutama PKS. Sehingga jalinan koalisi dapat terus terjalin dan kemenangan Pilpres 2019 pun dapat diraih.

"Gerindra juga berharap bisa menjalin koalisi dengan PKS dalam menghadapi Pilpres 2019. Gerindra dan PKS sudah berkali-kali menjalin koalisi dari tingkat Pilpres, Pilgub hingga Pilwakot/Pilgub," kata dia lagi.

Anggota DPR Komisi X tersebut mengingatkan Prabowo baru saja mengumumkan kesediaan maju menjadi capres. Oleh karena itu, dia meminta waktu untuk menentukan keputusan.

"Berikanlah Pak Prabowo waktu sejenak untuk mrncermati situasi politik yang ada. Terburu-buru mengumumkan cawapres juga tidak baik. Apalagi Jokowi saja belum mengumumkan cawapresnya," tutur Nizar.

Mengusung Gatot?

Terpisah, Nasir Djamil memprediksi bahwa pada akhirnya kelak 'tiket' atau rekomendasi resmi calon presiden Partai Gerindra diberikan kepada orang lain, bukan Prabowo.

"Saya punya analisis itu, tiket itu, akan diberikan ke orang lain. Yang paling berkesempatan untuk mendapatkan itu adalah Gatot (Nurmantyo, mantan Panglima TNI)," kata Nasir kepada wartawan di kompleks Parlemen Jakarta pada Senin, 16 April 2018.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo

Nasir mengaku menjadi salah satu orang yang mendukung agar Gatot bisa dicalonkan sebagai presiden dalam pemilu presiden 2019. Dia mengklaim, sejumlah kader lain yang tak ia sebutkan juga menginginkan hal serupa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya