- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra, enggan merespons ketika ditanya wacana pembentukan Koalisi Nasional yang digalang oleh Partai Amanat Nasional. Ia mengaku tidak tertarik bicara soal pemilu presiden dan lebih fokus pada pemilu legislatif.
"He-he-he... Saya sebetulnya tidak tertarik bicara soal pilpres dengan sistem yang ada sekarang ini. Saya lebih fokus pada pemilu legislatif untuk membuat PBB jadi kekuatan politik besar," kata Yusril saat ditanya soal Koalisi Nasional yang digalang PAN saat ditemui di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya pada Selasa, 17 April 2018.
PBB, katanya, belum memutuskan siapa yang akan didukung sebagai calon presiden pada 2019. Tetapi dia menegaskan, capres yang akan didukung bukanlah kandidat petahana, Joko Widodo. "Untuk saat ini belum dulu (PBB berikan dukungan ke capres siapa), kalau ke Jokowi, jelas tidak," ujarnya.
Yusril mengaku tidak akan maju sebagai calon presiden kendati muncul wacana agar dia ikut berkompetisi dalam pemilu presiden. "Saya menyadari saya enggak mungkin maju. Bukan saya tidak mampu, tapi sistem yang berlaku sekarang ini tidak memberikan peluang," katanya.
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, sebelumnya mengaku tengah menggalang koalisi dengan beberapa partai politik. Dia menyebut koalisinya itu dengan sebutan Koalisi Nasional. "Ada beberapa partai sudah komunikasi," katanya di Surabaya, kemarin.
Di Surabaya, Zulkifli dielu-elukan ratusan kadernya sebagai calon presiden. "Kalau PAN kan sudah memutuskan, capresnya Zulkifli Hasan. Tapi kami menyadari PAN harus berkoalisi dengan partai lain, makanya keputusannya siapa yang akan diusung, harus dibicarakan dengan partai koalisi," katanya. (ren)