- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Prabowo akan bertemu dengan pimpinan Partai Keadilan Sejahtera sebagai calon mitra koalisi Gerindra untuk Pemilu 2019. Tak hanya PKS, Gerindra juga menjalin komunikasi dengan Partai Amanat Nasional.
Demikian ungkap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. Manuver ini berlangsung setelah Prabowo menerima mandat dari Gerindra untuk maju sebagai calon Presiden di Pemilu 2019,
"Kalau ada yang lain akan lebih bagus, bisa bersama dengan PAN juga komunikasi. Masing-masing punya mekanisme internal," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 18 April 2018.
Saat ditanya syarat PKS berkoalisi demi kursi cawapres, ia mengatakan bahwa hal itu akan dimusyawarahkan hingga mencapai mufakat. Adapun soal isu surat kesepakatan koalisi dinilai Fadli sebagai konsep yang bagus.
"Saya sendiri belum lihat (surat), saya dengar ada, enggak masalah, isinya dari PKS atau di-endorse PKS, nanti dudukkan, kalau ada yang baru lagi nanti duduk bersama lagi," kata Wakil Ketua DPR ini.
Komitmen Partai
Menurutnya, dalam hal berkoalisi memang harus ada komitmen partai. Oleh karena itu, konsep adanya surat perjanjian koalisi antara Gerindra dan PKS layak diteruskan. Apalagi kata dia, bukan semata Prabowo yang akan menyeleksi calon wapresnya.
"Enggak, Pak Prabowo tak pada posisi seperti itu (menyeleksi cawapres). Nanti duduk bersama," kata Fadli.
Sementara Waketum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad juga membenarkan bahwa pekan depan Prabowo akan mendatangi DPP PKS.
"Memang selama ini kan penjajakan- penjajakan koalisi yang hampir pasti kan dengan PKS dan itu enggak usah pakai di surat juga kalau koalisi terjadi, kan pasti calonnya dari PKS atau yang di-endorse PKS," kata Dasco. (ren)
