Walau Sulit, Golkar Berusaha Hilangkan Persepsi Partai Korup

Meriah, Penutupan Munaslub Partai Golkar. (Ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok A

VIVA – Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily, menanggapi survei Cyrus Network yang hasilnya menempatkan Golkar sebagai partai terkorup.

Ular Sanca Panjang 5 Meter Ditemukan di Kali Grogol

"Kami berusaha untuk terus menghilangkan persepsi korupsi itu. Walaupun memang tidak mudah," kata Ace saat dihubungi, Jumat 20 April 2018.

Ia menjelaskan Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto terus berupaya memberantas korupsi. Bahkan bagi kader partai yang terlibat dalam tindak pidana korupsi akan langsung dipecat ketika bermasalah secara hukum.

Bambang Soesatyo: Susunan DPP Golkar Belum Final, Masih Ada Perbaikan

"Salah satunya contoh kader Golkar di Jombang yang terlibat OTT langsung kami pecat," kata Ace.

Ia menambahkan Golkar juga mengusung tagline “Golkar bersih”. Tak hanya slogan, tapi juga sebagai bentuk komitmen Partai Golkar dalam mewujudkan good governance di tubuh Partai.

Kerjaan Agus Rahardjo Usai Pensiun dari KPK

"Kami juga mewajibkan semua pengurus untuk menandatangani pakta integritas. Bagi siapa pun kader Partai yang terlibat dalam tindakan pidana korupsi harus mengundurkan diri," kata Ace.

Saat ditanya apakah berpengaruh terhadap elektabilitas Golkar, ia menilai memang sedikit banyak pasti berpengaruh. "Untuk itulah kami berusaha menghilangkan persepsi semacam itu," kata Ace.

Seperti diketahui, Cyrus Network dalam menggelar survei memilih 1.230 responden untuk menjadi sampel. Responden tersebar secara proporsional pada 123 desa dan kelurahan terpilih yang berada di 34 provinsi.

Sementara proporsi yang tinggal di wilayah berciri perdesaan sebesar 51 persen dan 49 persen di perkotaan. Cyrus Network mengklaim tingkat kepercayaan surveinya 95 persen dengan margin of error kurang lebih sekitar 3 persen.

Cyrus Network menanyakan pada respondennya soal partai mana yang dianggap paling korup. Berikut hasil persentasenya:

1. Partai Golkar 24,7%
2. Partai Demokrat 16,3%
3. PDIP 8,7%
4. PAN 1,5%
5. PKS 1,1%
6. Partai NasDem 0,8%
7. Partai Berkarya 0,7%
8. Partai Gerindra 0,7%
9. Partai Perindo 0,6%
10. PKB 0,5%
11. PPP 0,5%
12. PBB 0,3%
13. Partai Hanura 0,2%
14. Partai Garuda 0,1%
Tidak tahu: 43,3%

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya