Debat Sudirman dan Ganjar Melenceng ke Soal Fisik

Ganjar Pranowo dan Sudirman Said makan bareng di warung angkringan
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Dua calon Gubernur Jawa Tengah yakni calon nomor urut 1 Ganjar Pranowo dan nomor urut 2 Sudirman Said saling sindir soal fisik mereka dalam debat terbuka, Jumat, malam 20 April 2018.

Diah Warih Muncul di Bursa Cagub-Cawagub Jateng, Bersaing dengan Kaesang hingga FX Rudy

Saling sindir berlangsung saat moderator memberikan waktu keduanya untuk saling berdebat. Sudirman Said yang mendapatkan waktu pertama untuk bertanya kepada sang rival. Sebelum memulai pertanyaan, Sudirman lebih dahulu bergurau soal masalah fisik.

"Ini produk gizi baik (menunjuk Ganjar). Dan ini adalah produk gizi buruk (menunjuk dirinya sendiri), " celetuk Sudirman.

Survei PPI: Popularitas Gibran Unggul di Pilgub Jateng, Faktor Anak Jokowi Cuma 8,1 Persen

Sontak, sindiran itu langsung dibalas Ganjar dengan cepat. "Lho itu perutnya gede lho," jawabnya sambil menunjuk perut Sudirman yang disambut tawa seluruh pengunjung debat. 

Saling sindir kedua calon pun terus berlanjut. Sudirman lalu bertanya soal masalah kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP. Pertanyaannya, soal data jumlah e-KTP warga Jateng yang saat ini sudah terekam dan belum terekam.

PPI: Dari Segi Popularitas Bakal Cagub Jateng, Gibran Tertinggi

Menjawab pertanyaan Sudirman, Ganjar tak menjawab jumlah itu secara detail. Ia hanya menjelaskan jika dirinya bukanlah orang teknis sehingga tak bisa menjawab secara detail. 

"Tapi saya punya data laporan tiap hari. Masalah e-KTP itu tergantung supply blanko di Kemendagri. Kalau kementerian mampu mengadakan blanko cukup cepat maka kan terdistribusi. Setiap hari kita akses WA dan tahu betul serta inovasi mempercepat perekaman," kata Ganjar. 

Tak puas dengan jawaban Ganjar, Sudirman mendebat, "Kenapa yang dijelaskan kewenangan. E-KTP bukan soal administrasi tapi keadilan sosial. Tugas pemimpin mampu menjalankan itu," ujarnya.

Ganjar lalu tampak cukup terprovokasi dengan sindiran Sudirman. Dia menuding calon yang berpasangan dengan Ida Fauziyah itu berpikir dengan tidak runut.

"Kalau itu semua tak perlu digurui. Kita harus berpegang ke government. Jangan melompat-lompat. Maka kita sampaikan koordinasi (soal e-KTP). Dirjen kita push. Saya minta laporan tiap hari secara transparan," kata mantan Anggota DPR RI ini. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya