Fadli Zon: Banyak yang Ingin Presiden Baru di Medsos

Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Danar Dono

VIVA – Survei Litbang Kompas yang memaparkan menurunnya elektabilitas Prabowo sebagai capres ditanggapi Fadli Zon. Ia balik mengklaim,  survei di media sosial justru menginginkan presiden baru.

Jokowi Marah hingga Ancaman Reshuffle, Salah Siapa?

Litbang Kompas mengungkapkan elektabilitas Jokowi meningkat dari 46,3 persen ke 55,9 persen pada survei April ini. Sementara, elektabilitas Prabowo menurun dari 18,2 persen ke 14,1 persen.

"Misal kalau saya entar sore bikin survei deh, mau presiden baru apa presiden yang ada sekarang. Kita lihat, saya bisa bikin survei seperti itu di media sosial dan di berbagai tempat. Rata-rata hasilnya menginginkan presiden baru. Kalau di head to head-kan dengan Pak Prabowo itu di media sosial yang menang selalu Prabowo. Ya pernah Jokowi juga sekali waktu saya buat dulu," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Senin 23 April 2018.

Jokowi Marah, Fadli Tanya yang Salah Menteri atau Presiden?

Menurutnya, survei yang menunjukkan elektabilitas Prabowo menurun belum tentu merefleksikan yang sesungguhnya. Sehingga survei hanya menjadi salah satu indikator. Apalagi pilpres juga masih akan dilaksanakan setahun lagi.

"Menurut saya biasa-biasa saja. Pada waktunya tentu nanti akan ada kontestasi yang sesungguhnya, ya rakyat yang menentukan. Dan itu masih tahun depan. Kalau kami yakin Pak Prabowo akan menang," kata Fadli.

Jokowi Marah ke Menterinya, Fadli Zon: Bohongan Apa Serius?

Menurutnya, banyak janji pemerintah yang tak terealisasi. Apalagi kondisi ekonomi juga tak seperti yang dulu dijanjikan. Sehingga kehidupan menjadi makin sulit. Sebab lapangan pekerjaan susah dan harga-harga naik.

"Saya kira itu tak bisa di-convert dengan angka statistik untuk menyenang-nyenangkan. Harusnya dihadapi. Orang-orang di sekitar presiden juga seharusnya tak ABS, asal bapak senang. Coba dihadapi dong persoalan-persoalan yang riil di masyarakat. Saya menemukan di Sumatera Utara, di dapil saya semua rata-rata sama merasakan kesulitan hidup terutama di bidang ekonomi," kata Fadli.

Ia menilai membuat survei gampang. Misalnya termasuk membuat survei agar Prabowo menang. Ia pun meminta agar sebaiknya lembaga-lembaga survei yang dibiayai kandidat tertentu sebaiknya memberitahukan pembiayaan survei.

"Jangan dia menipu rakyat dengan seolah independen padahal di belakangnya ada donaturnya. Kita sama-sama tahulah sudah berapa kali pemilu kan juga gitu. Jadi harusnya lembaga-lembaga survei ini juga men-declare demi transparansi mereka ini di belakangnya siapa," kata Fadli.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya